Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia mendorong kemitraan internasional untuk mendukung ekonomi biru

Indonesia mendorong kemitraan internasional untuk mendukung ekonomi biru

Tentu saja, kami membutuhkan investasi besar untuk mendukung transisi energi yang efektif. Investasi akan mencapai 25-30 miliar USD, yang ditargetkan tercapai pada pertengahan tahun 2030.

JAKARTA (ANTARA) – Kerja sama internasional untuk mendukung ekonomi biru dan peningkatan investasi dalam sistem net-zero emission menjadi salah satu prinsip G20 Poly Compact 2022.

Rida Mulyana, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pada acara “Indonesia-Nordic Investment Day: Kerjasama untuk mencapai tujuan NZE”, diikuti dari Jakarta, Kamis.

“Kesepakatan tersebut merupakan kebijakan sukarela untuk memastikan mode transisi energi yang efektif bagi anggota G20. Transisi energi telah menjadi fokus utama transformasi global. Dalam (KTT) G20 tahun ini, Indonesia mengangkat isu transisi energi. Tiga poin pembahasan, ” katanya. .

Acaranya sangat tepat Dalam empat dekade mendatang, Indonesia akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 580 gigawatt, yang sebagian besar berasal dari tenaga surya, air, panas bumi, laut, dan hidrogen atau energi fosil. Minyak dan gas untuk mendukung transisi ke energi bersih, tambahnya.

Pemerintah Indonesia telah menyetujui strategi untuk mengurangi energi fosil dengan mengubahnya menjadi energi yang lebih bersih dan menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara.

“Tentunya kita membutuhkan investasi besar untuk mendukung transisi energi yang efektif. Investasinya mencapai 25-30 miliar dolar AS yang ditargetkan tercapai pada pertengahan 2030,” ujarnya.

Indonesia dinilai sangat kompetitif di sektor energi, misalnya menawarkan berbagai program inisiatif dalam program business-to-consumer (B2C) atau business-to-business (B2B), tambahnya.

Di tingkat pemerintah, Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) energi bersih, efisien dan terbarukan dengan Finlandia dan MoU lain tentang energi terbarukan dan ketahanan energi dengan Denmark.

Selain itu, Indonesia telah membentuk kelompok kerja dengan Swedia untuk proyek energi terbarukan dan konsultasi bilateral.

“Kami juga memiliki kemitraan energi dengan Denmark yang disebut INDODEPP. Selain itu, kami juga telah bermitra dengan Islandia dalam peningkatan kapasitas dan kelayakan panas bumi,” ujarnya.

Berita Terkait: Mempromosikan ekonomi hijau melalui pengembangan energi terbarukan: Nasara
Berita Terkait: Pertamina mendukung realisasi NZE melalui upaya dekarbonisasi
​​​​​​