“Penjualan sudah lebih baik dari tahun lalu. Saya sangat senang dan bersyukur. Semoga rejeki saya terus berlanjut,” kata Jelita Riadi, salah satu pemilik toko di Pecinan Klodok yang populer di ibu kota Indonesia, Jakarta.
Selama beberapa hari terakhir, orang-orang yang merayakan Tahun Baru Imlek sering mengunjungi toko Riyadh. Sebagai orang Tionghoa-Indonesia, Riadi menjual amplop merah, baju baru, barang-barang dekoratif, dan kerajinan tangan bergambar kelinci.
Di Indonesia, banyak orang Indonesia Tionghoa menyambut dimulainya Tahun Kelinci Imlek pada hari Minggu.
Riyadi yang berdomisili di Jakarta Barat mengenang saat-saat merayakan Tahun Baru Imlek, yang dikenal dengan Imlek, dalam dua tahun terakhir saat negara kepulauan itu masih berjuang menahan penyebaran COVID-19.
“Ketika kasus meningkat, sangat sulit bagi kami untuk merayakan Imlek secara penuh sesuai ritual. Keluarga saya hanya tinggal dan makan malam sederhana untuk menghormati Imlek dan bertukar hadiah,” katanya. “Tahun ini kami akhirnya bisa merayakan festival seperti yang kami lakukan sebelum pandemi.”
Awal tahun ini, Presiden Indonesia Joko Widodo mencabut pembatasan COVID-19 pada kegiatan sosial setelah kebanyakan orang di negara ini sudah memiliki antibodi terhadap virus tersebut. Namun, Presiden mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memakai masker di dalam ruangan dan saat berkumpul.
Kota-kota besar di seluruh nusantara secara rutin menyelenggarakan acara tradisional seperti pertunjukan barongsai dan pameran lampion zodiak Cina, yang dapat dengan mudah dilihat di jalanan dan pusat perbelanjaan.
Karena pemerintah Indonesia menyatakan Senin depan sebagai hari libur wajib, beberapa orang melakukan perjalanan dari Jakarta yang sudah ramai ke kota-kota lain dan tujuan wisata untuk liburan Imlek.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami lonjakan penumpang udara selama musim perayaan ini. Juru bicara bandara Holik Muarti mengatakan kepada media lokal bahwa bandara mencatat sekitar 136.000 penumpang pada hari Jumat, 12 persen lebih banyak dari hari biasa.
Pulau resor Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan saat ini menjadi destinasi populer baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Di Labuan Bajo, sebuah kota dekat Taman Nasional Komodo, rumah bagi komodo yang terkenal, hotel telah menyiapkan dekorasi dan menu makan malam khusus bagi wisatawan untuk merasakan suasana Tahun Baru Imlek.
“Saya terkejut makan makanan Cina selama perayaan Tahun Baru di hotel saya dan seorang artis memainkan lagu-lagu festival Cina menggunakan alat musik lokal. Saya merasa sangat diterima di sini,” kata Yang Miao, turis Cina dari Jiangsu, Cina Timur. Propinsi.
Pada Minggu pagi, Bali menerima penerbangan langsung pertamanya dari Tiongkok sejak epidemi dimulai pada awal tahun 2020, menandakan dimulainya kembali penerbangan langsung reguler antara kota-kota Tiongkok dan Bali dalam waktu dekat.
Sebuah penerbangan carteran yang membawa lebih dari 200 turis China mendarat di Bandara Internasional Nura Rai di Bali dari kota Shenzhen di China selatan.
Awal bulan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno mengatakan Indonesia siap menyambut turis China dengan “karpet merah”.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 2,07 juta kunjungan wisatawan China pada 2019.
Uno mengatakan pemerintah mengharapkan setidaknya 253.000 turis China mengunjungi negara itu tahun ini.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya