(20 Maret): Rupiah stabil pada hari Rabu setelah bank sentral mempertahankan suku bunga, sementara mata uang Asia lainnya melemah menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS.
Rupiah berada di level 15.710,0 per dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6% sejalan dengan upaya menstabilkan mata uang dan mengendalikan inflasi.
“Dengan nilai tukar IDR yang sangat terbatas sejak pertengahan Januari, tidak ada alasan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga, tidak seperti ketika mata uang tersebut terlihat melemah pada bulan Oktober tahun lalu,” kata Barclays dalam sebuah catatan.
Pialang tersebut mengatakan pihaknya terus memperkirakan BI akan menunggu sampai bank sentral memangkas suku bunganya terlebih dahulu, dan memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 27 basis poin pada tahun 2024, mulai bulan Juni.
Secara terpisah, Peso Filipina melemah 0,6% dan memimpin penurunan mata uang Asia lainnya, sedangkan dolar Taiwan melemah 0,3%.
Saham Korea Selatan naik 1,3%, sedangkan saham Singapura bertambah 0,1%.
Fokusnya adalah pada pertemuan kebijakan The Fed hari ini, ketika perkiraan ekonominya dapat mengindikasikan dua kali penurunan suku bunga, atau risiko mulai melakukan pelonggaran di kemudian hari.
“Langkah bank sentral selanjutnya adalah menurunkan tingkat suku bunga dan tidak terlalu membatasi,” kata Christopher Wong, ahli strategi mata uang di OCBC.
Pemotongan suku bunga The Fed pada bulan Juni akan mendorong bank sentral di negara-negara berkembang Asia untuk mulai memotong suku bunga utama mereka seiring dengan kenaikan inflasi, kata Alex Lu, ahli strategi makro di TD Securities.
Yuan Tiongkok datar sementara saham Shanghai naik 0,6%. Bank sentral negara tersebut mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya tidak berubah, seperti yang diperkirakan secara luas.
Di tempat lain, bank sentral Malaysia menyerukan percepatan reformasi struktural untuk memastikan kekuatan jangka panjang, dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diuntungkan oleh pemulihan ekspor dan belanja domestik yang kuat.
Saham Kuala Lumpur turun 0,5%, sedangkan ringgit turun 0,2%, turun 3,1% tahun ini meskipun pulih dari level terendah 26 tahun yang dicapai bulan lalu.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya