Desember 23, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Polisi Indonesia memblokir jalan-jalan pada hari pertama blokade COVID-19 yang parah

Jakarta (Reuters) – Polisi Indonesia telah mencabut penghalang jalan dan lebih dari 400 pos pemeriksaan di pulau Jawa dan Bali. 19.

Saat memerangi salah satu wabah virus korona terburuk di Asia, negara terpadat keempat di dunia itu telah melihat wabah baru dalam delapan hari dalam 12 hari terakhir, dengan 25.830 kasus dan 539 kematian pada hari Jumat.

“Kami sedang melakukan patroli di 21 tempat dan biasanya ada kerumunan,” kata Istiano, Kapolri Lalu Lintas Nasional, dengan satu nama, katanya pada konferensi pers Jumat malam.

“Di mana ada warung pinggir jalan dan kafe, kami akan menutup jalan-jalan itu, mulai pukul 6 sore hingga 4 pagi.”

Pembatasan paling ketat pada hari Sabtu akan mulai dari pemeriksaan perjalanan yang ketat hingga larangan makan di restoran dan olahraga luar ruangan dan penutupan tempat kerja yang tidak penting hingga 20 Juli, tetapi akan mengurangi infeksi harian menjadi 10.000 jika perlu.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan lebih dari 21.000 petugas polisi dan tentara di seluruh pulau Jawa dan pulau resor wisata Bali akan memastikan kepatuhan dengan pembatasan baru.

Di blok jalan dan pos pemeriksaan di pulau-pulau, polisi akan melakukan pemeriksaan acak dan menegakkan perintah jam malam.

Namun, penumpang yang divaksinasi yang diuji dengan kain negatif akan diizinkan melakukan perjalanan lebih jauh.

Varian delta yang sangat menular, pertama kali diidentifikasi di India, menyebabkan peningkatan epidemi, menyebar ke seluruh Indonesia dan mendorong rumah sakit di seluruh Jawa ke jurang.

Indonesia akan menerima vaksin dari luar negeri untuk mempercepat upaya vaksinasinya, dengan hanya 7,6% yang menargetkan 181,5 juta orang pada Januari.

Hingga saat ini, negara itu bergantung terutama pada vaksin biotek Sinovac China.

Jumlah epidemi di Indonesia adalah 2,2 juta, di mana lebih dari 59.500 telah meninggal.

Laporan oleh Francisco Nangoi dan Tabitha Dela; Ditulis oleh Gayatri Suroyo; Mengedit Clarence Fernandez