JAKARTA (ANTARA) – Indonesian Airlines pada Jumat menandatangani kontrak pembelian pesawat L410 NG dengan produsen pesawat Republik Ceko LET Aircraft Industries dan mitra lokal Indonesia PT Prasanta Tumayasa.
Komitmen pembelian ditandatangani oleh Evi Lusviana, Direktur PT Prasanta Tumayasa; Wakil Direktur Udara, Vibisana Sukriya; Direktur Sulud Airways, Marco Dino Umpas; CEO Star Wisata Air, Rahmat Effendi; Direktur PT Merpati Maintenance Facility (MMF), Rowin Mangosubroto; dan Wakil Direktur Komersial, Asia, OMNIPOL (perusahaan induk dari LET Aircraft Industries), David Holubeck.
“Sejauh ini sudah dibeli 18 unit pesawat (under commitment),” kata Luswiana usai penandatanganan komitmen pembelian pada acara Indo Aerospace Expo & Forum 2022 di Bandara Halim Pertanakusuma di Jakarta, Jumat.
Dari 18 pesawat yang akan dibeli oleh tiga maskapai swasta Indonesia berdasarkan komitmen pembelian yang ditandatangani pada Jumat, 10 akan dibeli oleh Sulut Airways, tiga oleh Vice Air dan lima oleh Star Visata Air.
Menurut Luswiana, salah satu keuntungan membeli pesawat melalui perusahaannya adalah MRO (maintenance, repair and overhaul) sudah tersedia di Indonesia bekerja sama dengan MMF.
“Jadi, setiap pengguna (pesawat) bisa masuk ke MMF,” tambahnya.
Ia mengatakan, tujuan utama pihaknya adalah membangun ekosistem industri penerbangan di Indonesia.
Jadi, nanti jika kesepakatan pembelian mencapai 50 pesawat, dia meminta produsen pesawat untuk memproduksi suku cadang pesawat di Indonesia.
Selain itu, ia menyebutkan tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan konektivitas udara ke wilayah dan pulau negara.
“Fungsi pesawat ini untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjalankan aktivitasnya,” ujarnya.
Pesawat L410 NG yang diproduksi oleh LET Aircraft Industries adalah pesawat misi multiguna yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya pesawat penumpang (19 kursi), pesawat kargo, ambulans udara & dokter terbang, dan pengawasan maritim.
Berita Terkait: Perjanjian Kerjasama Industri Pertahanan Indonesia, Republik Ceko
Berita Terkait: Republik Ceko, Indonesia membahas pencegahan kejahatan dunia maya
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya