Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Pertamina menjajaki kemitraan strategis di Indonesia-US Business Forum | Orang dalam

Perusahaan energi negara PT Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina New and Renewable Energy, menjajaki peluang investasi dan kerja sama utama pada Forum Bisnis Indonesia-AS yang diadakan pada Senin, 26 Agustus 2024, di The Mayflower Hotel, Washington DC, AS.

Acara yang memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-AS ini dihadiri antara lain oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Wakil Menteri Perdagangan Internasional AS Marisa Lago, serta perwakilan pemerintah AS dan Indonesia. Pemimpin bisnis kedua negara.

Fadjar Joko Santoso, Vice President Corporate Communications Pertamina, mengatakan keikutsertaan dalam acara ini berperan penting dalam mengembangkan Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia dan membuka peluang.

“Pertamina memanfaatkan momen penting ini untuk mengkomunikasikan kebijakan keberlanjutan perusahaan serta membuka peluang investasi dan kerja sama dengan mitra global, khususnya di bidang pengembangan energi baru dan terbarukan,” kata Fadjar dalam keterangannya, 27 Agustus 2024.

Ia mengatakan, kebijakan keberlanjutan Pertamina lebih terbuka untuk diterapkan melalui kolaborasi yang lebih kuat di tingkat nasional dan global.

“Indonesia memiliki potensi sumber daya energi ramah lingkungan yang signifikan sehingga dapat menarik investor internasional. Pertamina terus mengandalkan komunitas internasional untuk mendukung proyek transisi energi guna mempercepat tujuan net zero emisi (NZE) pada tahun 2060,” kata Fatjar.

Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis yang menjadi panelis forum bisnis tersebut mengatakan, amanah yang diberikan adalah mendukung PNRE dalam memenuhi target penurunan emisi pemerintah Indonesia sekaligus mempersiapkan peluang bisnis masa depan bagi Pertamina. PNRE bercita-cita menjadi yang terdepan dalam pengembangan ekosistem NZE di Indonesia.

“PNRE menggelontorkan belanja modal (Capex) yang signifikan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan. Pada tahun 2029, belanja modal PNRE mencapai US$6,2 miliar (Rp9,6 miliar),” kata John Anis.

Dia menambahkan, 63 persen belanja modal telah dialokasikan untuk pengembangan energi surya, angin, dan panas bumi. Sisanya sebesar 18 persen untuk pengembangan solusi rendah karbon termasuk dekarbonisasi, 11 persen untuk biomassa dan bioetanol, dan 6 persen untuk pengembangan bisnis di masa depan.

Pertamina sebagai pemimpin transisi energi berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi 2060 dengan terus menggalakkan proyek-proyek yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan praktik Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.