12 orang dilaporkan tewas di provinsi Korandalo, dan 56 orang dievakuasi oleh tim pencarian dan penyelamatan.
Pencarian 48 orang yang hilang setelah tanah longsor di tambang emas tradisional di distrik Bon Polanco di provinsi Korandalo, Indonesia, berlanjut pada hari Selasa, media lokal melaporkan.
Insiden tersebut sejauh ini telah menewaskan 12 orang dan menyebabkan 48 orang hilang, menurut media lokal Sinar Haraban.
Karena hujan lebat, tim penyelamat menghentikan pencarian pada Senin malam dan melanjutkan pencarian pada Selasa pagi.
Sekitar 56 orang telah dievakuasi dari lokasi longsor, kata pejabat setempat.
Tim penyelamat menghadapi berbagai kendala, termasuk perubahan kondisi cuaca yang mengganggu akses.
Banyak jembatan menuju tempat ini juga tersapu tanah longsor dan banjir.
Baca: Pencarian Korban Longsor Sulawesi di Indonesia Dilanjutkan
Hujan deras memicu bencana pada Minggu pagi di distrik Suva di provinsi Korandalo, dengan tanah longsor menggenangi para penambang dan penduduk di sekitarnya.
Salama, seorang pejabat di badan pencarian dan penyelamatan Indonesia, mengatakan melalui telepon bahwa operasi penyelamatan, yang dihentikan sementara pada hari Senin karena hujan lebat, dilanjutkan pada hari Selasa.
Indonesia sering mengalami tanah longsor, penggundulan hutan, dan penambangan liar skala kecil di daerah-daerah terpencil yang sulit dikendalikan oleh pihak berwenang, dan risikonya seringkali semakin buruk.
Pada bulan Mei, lebih dari 50 orang tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor setelah hujan lebat di provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
More Stories
Betapa pemain alami telah mengubah sepakbola Indonesia
Gedut Permata Julia Astrait dari Indonesia adalah Miss Cosmo 2024
Perempuan didesak untuk mengatasi politik uang selama referendum regional di Indonesia