Melaka/Jakarta, Des. 11 (Bernama): Pemerintah Melaka akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mempromosikan sektor pariwisata masing-masing melalui paket ‘Dukar-Dukar Rasa’ tahun depan.
Ketua Komite Pariwisata, Peninggalan dan Budaya Negara Datuk Muhammad Zailani Khamis mengatakan paket liburan akan fokus pada subsektor pariwisata termasuk wisata kuliner, keluarga dan budaya.
“Melalui inisiatif ini, kami akan mencari kesamaan antara Melaka dan Riya untuk membuat paket wisata yang menarik, khususnya di bidang pariwisata.
“Misalnya, Melaka dan Riau punya banyak makanan unik dan enak yang belum dicicipi sebagian besar traveler ke dua destinasi ini, jadi ini akan menjadi salah satu highlight dari paket yang kami tawarkan,” ujarnya kepada wartawan usai Riau Tourism. Berikut ikhtisar program Expo hari ini.
Pameran selama empat hari yang dimulai Kamis ini memiliki 15 ruang pameran yang menampilkan produk, layanan, dan paket wisata dari para pelaku industri dari Provinsi Riau.
Muhammad Jailani mengatakan melalui paket ‘Dukar-Dukar Rasa’, pemerintah negara bagian bertujuan untuk menarik sekitar satu juta wisatawan Indonesia untuk mengunjungi Melaka pada tahun 2023, terutama dari provinsi Riau.
Mengomentari pameran tersebut, ia mengatakan acara tersebut diselenggarakan untuk mempromosikan produk atau program pariwisata Melaka dan budaya kepada wisatawan mancanegara, khususnya wisatawan dari Indonesia.
Dalam perkembangan terpisah, Muhammad Jailani mengatakan pemerintah negara bagian berencana untuk menyelenggarakan kampanye Visit Melaka tahunan, tetapi rincian rencana tersebut belum diselesaikan.
“Kami akan memulai persiapan untuk kampanye tahunan Visit Melaka tahun depan. Pariwisata di Melaka sejauh ini telah pulih 70 persen dan kami perkirakan pulih sepenuhnya pada kuartal pertama tahun depan,” katanya. – Bernama
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya