Indonesia mengambil langkah menuju ekonomi hijau dengan dimulainya pembangunan pembangkit listrik tenaga air. Fasilitas tersebut akan mendukung kawasan industri yang akan memproduksi kendaraan listrik dan baterai EV.
Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri upacara peletakan batu pertama di Kalimantan Utara pada hari Rabu.
Proyek PLTA Mendarang Indus dijalankan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia. Biayanya sekitar 2,6 miliar dolar dan diperkirakan akan selesai dalam 7 tahun.
Pembangkit tersebut akan menggerakkan kawasan industri Kalimantan seluas 13 ribu hektar di Indonesia. Joko mengatakan situs tersebut akan menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan kompetitif, dan akan melakukannya dengan energi bersih.
Joko menambahkan, “Kami yakin transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau akan sangat kuat.”
Indonesia berencana mengembangkan baterai EV buatan lokal untuk rantai pasokan global Negara ini memiliki simpanan nikel terbesar di dunia, bahan utama untuk baterai.
Fokusnya adalah apakah pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri akan membuat industri negara lebih ramah lingkungan. Kementerian Energi Indonesia mengatakan dua pertiga dari pembangkit listrik negara akan menggunakan batu bara pada tahun 2022.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya