Kredit: Laporan Roma
Vatikan telah memastikan Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September tahun ini.
Tur ini merupakan bagian dari perjalanan regional yang lebih luas ke Papua Nugini dan Timor-Leste yang berlangsung sekitar 10 hari.
Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suhario Hartjomodjo dan ketua Konferensi Waligereja Katolik Indonesia, membenarkan laporan yang beredar selama berminggu-minggu.
Perjalanan ke ibu kota negara, Jakarta, awalnya direncanakan pada tahun 2022, ketika presiden yang akan keluar itu mengundang Paus. Namun kunjungan tersebut ditunda karena pembatasan Covid.
Pengumuman tersebut telah memicu kegembiraan di kalangan umat Katolik di Indonesia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 242 juta umat Islam.
Umat Katolik berjumlah 8,5 juta atau hanya 3 persen dari populasi negara tersebut. Namun salah satu kardinal negara itu mengatakan kelompok-kelompok tersebut berupaya menjaga suasana damai.
“Masjid nasional bernama Istiklal yang artinya kebebasan atau kebebasan ini berada di depan Katedral Katolik di Jakarta,” jelas Kardinal Hartjomodjo.
“Masjid Nasional sengaja dibangun di tempat ini sebagai simbol rekonsiliasi.”
Indonesia dan Vatikan mempunyai hubungan diplomatik yang baik sejak tahun 1947. Ini adalah kali ketiga Paus mengunjungi negara tersebut.
Yang pertama adalah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dalam salah satu perjalanan internasional terakhirnya, dan pada tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II adalah kunjungan kepausan yang kedua.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya