Partai Kelompok Kerja Indonesia (Kolkar) kemarin menunjuk seorang loyalis utama Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai pemimpin barunya, sebuah langkah yang menurut para anggotanya akan memungkinkan presiden yang akan keluar itu untuk mempertahankan pengaruh politiknya lama setelah ia meninggalkan jabatannya pada bulan Oktober.
Bahlil Lahadalia, menteri energi dan sumber daya mineral yang baru diangkat dan tangan kanan presiden, terpilih sebagai pemimpin umum partai terbesar kedua di negara itu pada konvensi tahunannya. Golkar adalah partai mendiang Presiden Indonesia Suharto, yang memerintah Indonesia selama tiga dekade hingga tahun 1998.
Widodo, yang lebih dikenal sebagai Jokowi, telah menjalani masa jabatan maksimal dua periode, dan pengaruh politiknya yang besar membantu mantan saingannya, Prabowo Subianto, memenangkan pemilihan presiden pada bulan Februari dengan telak.
Foto: Antara Foto / Asprilla Dwi Adha melalui Reuters
Empat sumber Golkar, banyak yang berbicara di sela-sela Kongres tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan penunjukan Bahlil akan membantu Widodo melindungi warisannya setelah Prabowo berkuasa.
Anggota Golkar mengatakan Widodo, yang berasal dari Pulau Jawa, diam-diam berusaha meningkatkan basis kekuasaannya melalui partai tersebut sebelum mengundurkan diri.
Kantor Widodo tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dalam pidatonya di depan Kongres, Bahlil mengatakan bahwa partai tersebut perlu bersatu, dan merujuk pada Presiden Joko Widodo, ia secara implisit memperingatkan para anggotanya untuk sejalan dengan hal tersebut.
“Jika kami bermain dengan Raja Jawa, itu akan berbahaya bagi kami,” ujarnya.
Penunjukan Bahlil terjadi pada masa transisi di mana Prabowo dengan cepat mengkonsolidasikan kekuasaan menjelang masa jabatannya, di mana ia memperoleh mayoritas di parlemen akhir pekan lalu dengan dukungan dari partai-partai yang mendukung saingannya dalam pemilu.
Sebagai partai terbesar dalam koalisi parlemen, Kolkar dapat berperan penting dalam keberhasilan atau kegagalan agenda kebijakan Prabowo, sehingga memberikan kekuatan tawar yang signifikan bagi Kolkar. Partai Gerakan Indonesia Raya (PPP) yang dipimpin oleh Prabowo adalah partai terbesar kedua dalam koalisi tersebut.
“Kalau Jokowi lengser dari kursi kepresidenan, dia tidak punya alat politik lagi,” kata anggota senior Golkar itu. “Bagaimana dia bisa menyeimbangkan pemerintahan baru? Dia harus mengambil alih, tapi dia tidak bisa mengambil alih Golkar begitu saja,” katanya.
“Bahlil sudah membuktikan kesetiaannya selama ini, sehingga Jokowi percaya pada Bahlil,” kata anggota Golkar itu.
Komentar akan ditinjau. Jaga agar komentar tetap relevan dengan artikel. Komentar yang mengandung pelecehan dan kecabulan, serangan pribadi atau promosi akan dihapus dan pengguna diblokir. Keputusan akhir akan berada pada kebijaksanaan The Taipei Times.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya