Nota Kesepahaman tentang Transfer Teknologi Mineral Penting Indonesia, Inggris

Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Menteri Perempuan dan Kesetaraan Anneliese Dodds Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani untuk pertukaran teknologi di bidang mineral kritis.

“Ini bagian dari kesepakatan kedua negara. Saya dan Menteri (Dodds) sudah tanda tangan (memorandum kesepahaman) dan akan kami ikuti,” kata Lahadalia usai penandatanganan di Jakarta, Rabu.

Lahadalia menyebutkan ada kemungkinan kerja sama teknis di antara keduanya Indonesia dan itu Inggris Raya Nikel sangat beragam, mulai dari teknologi bawah air, energi angin, dan pengembangan energi surya.

Dia membenarkan hal itu Indonesia Pemerintah terus menjajaki peluang untuk menurunkan biaya investasi di sektor mineral utama dan energi baru terbarukan sehingga masyarakat Indonesia dapat mengaksesnya dengan lebih terjangkau.

“Kita menghadapi biaya investasi yang besar. Karena biaya investasinya tinggi, harga jualnya ke masyarakat juga tinggi. Kita cari jalan tengahnya agar semuanya bisa berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, kata Dodds Inggris Dan Indonesia Mereka baru-baru ini memperbarui kolaborasi mereka dan membangun kemitraan yang kuat melalui MoU baru.

Dia menjelaskan bahwa perjanjian tersebut bertujuan untuk memastikan pembangunan ramah lingkungan, penciptaan lapangan kerja dan manfaat bagi masyarakat lokal.

Itu Inggris Dikonfirmasi US$1,15 miliaratau sekitar Rp17,65 triliunDalam Dana Dukungan Hanya senyawa konversi energi (JETP) di Indonesia.

Itu Inggris–Indonesia Kemitraan dalam transisi energi rendah karbon dilakukan melalui program Mentari, yang memberikan bantuan teknis untuk reformasi kebijakan dan regulasi pasar energi.

Proyek MENTARI dimulai pada tahun 2020 dan sedang dikelola Kedutaan Besar Inggris Di dalam Jakarta.

Penerjemah: Gundam R, Kensu Editor: Assis Kurmala Hak Cipta © ANTARA 2024