Mei 6, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Menteri RI Bantah Total Larangan Ekspor LNG Bisa Diperbaharui 2-3 Bulan Lagi

Indonesia tidak memiliki rencana untuk sepenuhnya melarang ekspor LNG, tetapi akan memprioritaskan ketahanan energi domestik di masa depan, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan pada konferensi Environment Week 2023 di Singapura pada 6 Juni.

Kami tidak ada rencana melarang ekspor LNG, tapi kami melihat kepentingan nasional dulu lho, karena kalau (saya) mengekspor sesuatu saat ada kelangkaan, menurut saya itu tidak adil,” kata Panditjaitan menjawab pertanyaan. . Laporan usulan pembatasan ekspor LNG negara.

“Itu akan dipelajari dengan hati-hati. Kita lihat saja. Kadang-kadang…mungkin dalam dua, tiga bulan, kita bisa membuat pengumuman,” tambahnya.

Pekan lalu, juru bicara regulator pemerintah mengatakan kontrak LNG yang ada di Indonesia tidak akan berubah. Juru bicara itu tidak merinci proposal tersebut, tetapi menegaskan bahwa Indonesia akan memprioritaskan konsumsi dalam negeri daripada ekspor, dengan mengatakan keputusan apa pun akan sejalan dengan keseimbangan permintaan dan pasokan gas negara.

Sementara itu, Bandijaitan mengatakan Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2060, dan target tersebut dapat dicapai paling cepat tahun 2055 atau lebih awal berdasarkan kemajuan negara saat ini.

Penyerap karbon potensial dan hub CCS

Sebelumnya dalam konferensi tersebut, pada 5 Juni lalu, Indonesia memiliki potensi besar untuk solusi alami penyerap karbon, yang secara alami menyerap emisi.

Dengan luas daratan 1,91 juta kilometer persegi, Indonesia diperkirakan mengurangi 1.860 mt emisi CO2 setiap tahunnya melalui solusi berbasis alam seperti hutan dan lahan basah, data pemerintah menunjukkan.

Negara ini dapat menyimpan sekitar 400 gigaton CO2 di reservoir minyak dan gas darat dan lepas pantai, serta akuifer garam, dengan ekosistem rendah karbon yang komprehensif termasuk penangkapan dan penyimpanan karbon, menarik investasi, tambah Pandejaitan.

READ  Payet berusia 12.000 tahun menunjukkan budaya bersama di pulau-pulau Indonesia

Sebagai hub, Indonesia dapat menangkap karbon dari tetangga regional seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Singapura, katanya, seraya menambahkan bahwa infrastruktur CCS dapat digunakan untuk mendistribusikan bahan bakar alternatif di masa depan.

Negara ini “dengan hati-hati” mengeksplorasi tenaga nuklir sebagai sumber energi terbarukan, dengan studi pendahuluan yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan.

“Nuklir tidak mau kita pakai di Ring of Fire, itu nomor satu. Kita lihat Kalimantan dan beberapa pulau yang tidak ada di Ring of Fire,” kata Panditjaitan.

Lebih banyak pendanaan, kerja sama

Meskipun Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan sekitar 3,4 GW tenaga panas bumi dan 3 GW tenaga air pada tahun 2037, proyek-proyek hijau kekurangan dana, katanya, menyerukan tindakan yang lebih tegas secara global melalui pendanaan dan investasi. Untuk mengatasi perubahan iklim.

Negara itu menerima suntikan awal $20 miliar di bawah Just Energy Transition Partnership, yang didanai oleh AS, Jepang, dan negara-negara lain untuk menghentikan pembangkit batu bara dan membangun proyek terbarukan, S&P Global Commodity Insights sebelumnya melaporkan.

Indonesia hanya mengeluarkan 2,3 ton emisi per orang, lebih rendah dari baseline 2,5 ton per kapita dan jauh lebih rendah dari negara besar lainnya seperti Amerika Serikat, kata Bandjaitan. Negara-negara lain juga harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi, katanya.
Sumber: Flat