Makau menarik pengunjung Indonesia dengan penerbangan langsung dari Jakarta

Air Macau telah membuka penerbangan langsung ke Jakarta tiga kali seminggu mulai 28 November.

Layanan ini tersedia pada hari Selasa, Kamis, dan Minggu menggunakan Airbus 320 berkapasitas 154 kursi di kelas Bisnis, Ekonomi Premium, dan Ekonomi.

Bersamaan dengan pembukaan layanan tersebut, baik Macau Government Tourism Office (MGTO) maupun Macau Trade and Investment Promotion Agency mendatangkan delegasi yang mewakili sektor perdagangan, event bisnis dan pariwisata ke Jakarta untuk mengikuti sesi “Macau Tourism + MICE Product Updates”. Makan siang berjejaring dengan industri perjalanan dan media diadakan pada tanggal 29 November.

Serangkaian penandatanganan juga dilakukan antara Asosiasi Agen Perjalanan Se-Indonesia (ASTINDO) dan Asosiasi Agen Perjalanan Macau; antara ASTINDO dan Macao Leisure Tourism Services Innovation Association, serta antara Asia Links dan Top Holiday-P&E International Travel, untuk mempromosikan perjalanan antara Indonesia dan Macau.

Cheng Wai Tong, Wakil Direktur MGTO, berkomentar dalam pidatonya: “Sebagai pasar perjalanan Asia Tenggara dengan potensi besar, Indonesia menempati peringkat ketiga di antara pasar pengunjung internasional Makau dan keenam di antara 10 pasar sumber teratas. Makau menyambut 120.000 pengunjung dari Indonesia, menurut data hingga 26 November.

Makau selalu menjadi tujuan populer bagi masyarakat Indonesia karena kedekatannya dengan Hong Kong melalui penerbangan lima jam dari Jakarta, diikuti dengan perjalanan nyaman melalui Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Macau, menurut Cheng.

“Dengan diperkenalkannya layanan langsung Air Macau, penumpang tidak lagi (perlu) melakukan transfer melalui Hong Kong, sehingga menghemat waktu dan biaya. Kami berharap rute baru ini akan meningkatkan pariwisata, mendorong pertukaran budaya dan meningkatkan konektivitas antar kota,” kata Cheng seraya menambahkan bahwa fasilitas bebas visa bagi pemegang paspor Indonesia akan lebih nyaman bagi para pelancong.

Jeffrey Ng, manajer umum Air Macau untuk Singapura, Malaysia dan Indonesia, mengatakan kepada TTG Asia bahwa maskapai ini melihat populasi Indonesia dan pertumbuhan ekonomi sebagai peluang untuk “membuat masyarakat Jakarta tahu lebih banyak tentang Makau”. Di sisi lain, letak Macau yang berada di Greater Bay Area membuka peluang terbang ke Jakarta tidak hanya bagi warga Macau, tapi juga bagi masyarakat Hong Kong dan wilayah China sekitarnya.

Saat memilih Jakarta dibandingkan Bali, Ng menjelaskan: “Bali sudah memiliki banyak penerbangan – selain itu, Jakarta adalah ibu kotanya, dan kami ingin pelancong korporat dan rekreasi terbang bersama kami.”

Sementara itu, Pauline Suharno, Presiden ASTINDO, mengatakan pemulihan penerbangan internasional ke Indonesia pada tahun ini mencapai 88 persen pada tahun 2019 dan diperkirakan mencapai 95 persen pada tahun 2024.

Poulin mengatakan masyarakat Indonesia adalah wisatawan yang percaya diri, apa pun krisisnya, sebagaimana dibuktikan oleh keberhasilan beberapa pameran perjalanan yang diadakan di Jakarta.

Sebagai contoh, ia berkata: “Pameran perjalanan ASTINDO (yang diadakan pada akhir Agustus) di Jakarta, meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan Februari, berhasil (menarik) 25.000 pengunjung dan menarik penjualan lebih dari US$3 miliar.”