SEMARANG, JAWA TENGAH (ANTARA) – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, lima kontrak pada Pertemuan Menteri Ekonomi (AEM) ASEAN ke-55 yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, telah dipalsukan.
Hassan mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bahwa pencapaiannya termasuk penyelesaian keseluruhan Kerangka Fasilitasi Layanan ASEAN (ASFF) dan penandatanganan Protokol Kedua untuk Mengubah Kerangka Kerja ASEAN, Australia dan Selandia Baru (AANZFTA).
“Di bidang jasa (ASFF), misalnya untuk profesi arsitek, kita punya ASEAN Architects Association, jadi arsitek bisa bekerja di mana saja di ASEAN,” katanya.
Dalam kerangka ASFF, para profesional medis dari ASEAN dimungkinkan untuk bekerja di negara lain di kawasan ini, katanya.
“Demikian pula di bidang lain, saya kira nanti dokter dan yang lainnya (akan mendapat fasilitas yang sama),” ujarnya.
Selain penyelesaian ASFF dan pembaharuan AANZFTA, hal lain yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah pengesahan kajian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Pertemuan juga menyetujui persetujuan Terms of Reference (TOR) untuk pembentukan Project-Based Industry Initiative Framework dan Unit Pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di ASEAN.
Indonesia mempresentasikan tujuh kesepakatan preferensial pada AEM ke-55. Menteri perdagangan mengatakan dua kesepakatan preferensial lainnya ditargetkan selesai pada akhir 2023.
Dua kesepakatan prioritas lainnya adalah implementasi penuh Electronic Certificate of Origin (ASW) melalui ASEAN Single Window dan finalisasi roadmap harmonisasi standar untuk mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.
AEM dan Pertemuan Terkait ke-55 akan diselenggarakan pada 17-22 Agustus 2023 di Semarang, Jawa Tengah.
More Stories
Nota Kesepahaman tentang Transfer Teknologi Mineral Penting Indonesia, Inggris
Airbus Bermitra Rakit H145 Baru TNI AU
FIFA dan Indonesia bersama-sama merenovasi 21 stadion sepak bola dengan biaya $175 juta