Ketua Majelis Nasional Kim Jin-pyo (kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Yonhap) |
Ketua Majelis Nasional Kim Jin-pyo bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Kamis untuk membahas peningkatan kerja sama bilateral di berbagai bidang, kata kantor Kim.
Selama pertemuan di Jakarta, Kim memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia dan menyerukan penguatan kerja sama ekonomi dan keamanan di bawah “kemitraan strategis khusus”.
Kedua negara menjalin kemitraan khusus pada tahun 2017 ketika Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengunjungi Indonesia.
Kim menekankan bahwa kedua negara dapat menjadi “mitra besar” dalam kerja sama rantai pasokan, dengan Indonesia memiliki mineral utama seperti nikel, sedangkan Korea Selatan memiliki teknologi canggih dalam pertambangan dan peleburan.
Kim meminta Indonesia untuk mendukung investasi oleh perusahaan Korea Selatan di negara tersebut, dengan mengatakan bahwa investasi di bidang otomotif, petrokimia dan industri lainnya diperkirakan akan berkembang karena kedua negara menerapkan perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif mulai tahun ini.
Indonesia juga siap memperluas kerja sama dengan Korea Selatan di bidang baru seperti kedokteran dan industri keuangan digital, kata Widodo.
Mengenai masalah keamanan, Kim meminta Indonesia untuk berperan sehingga Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat mengirimkan pesan yang mengutuk kegiatan ilegal Korea Utara.
Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun ini.
“Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang memiliki kemitraan strategis khusus dengan Korea Selatan dan merupakan mitra kunci bagi strategi Indo-Pasifik pemerintah Korea Selatan, dan berencana untuk membangun persatuan dengan ASEAN,” kata Kim. (Yonhap)
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya