Desember 10, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Kemitraan Indonesia-Belanda Kembangkan Kapasitas Kaltim

Kemitraan Indonesia-Belanda Kembangkan Kapasitas Kaltim

Oleh karena itu, karena Belanda adalah anggota Uni Eropa, hubungan perdagangan ini perlu dikembangkan lebih lanjut. Kami berharap Belanda menjadi pintu gerbang dan jembatan perdagangan Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa lainnya

Balikpapan (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuka meyakini kemitraan Indonesia dan Belanda dapat meningkatkan potensi Kalimantan Timur dalam rantai nilai global Indonesia.

“Pemerintah Indonesia menilai Belanda memiliki nilai strategis sebagai salah satu pintu gerbang produk Indonesia di pasar Eropa, terutama untuk produk-produk terbaik dari Kalimantan Timur, seperti minyak sawit kacha (crude palm oil) dan turunannya. Produk kayu ,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuka, Kamis.

Hal itu disampaikan Sambuka saat memberikan sambutan dalam forum dialog bertajuk “Penguatan Rantai Nilai Global Industri Kaltim dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia-Belanda”.

Forum dialog tersebut digelar di Balikpapan sebagai agenda perjalanan kerja Badan Kerjasama Parlementer Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BKSP DPD RI).

“Oleh karena itu, karena Belanda adalah anggota Uni Eropa, hubungan perdagangan ini harus dikembangkan lebih lanjut. Kami percaya bahwa Belanda akan menjadi pintu gerbang dan jembatan perdagangan Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa lainnya,” kata Sambuka.

BERITA TERKAIT: Presiden Widodo Terima Global Citizen Award

Ia mengatakan Kaltim menempati urutan kedelapan pengekspor nonmigas terbesar Indonesia ke Belanda. Nilai ekspor nonmigas Kaltim ke Belanda selama Januari-Juli 2022 mencapai US$135,8 juta, meningkat 68,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sambuka mengapresiasi BKSP DPD RI yang telah mengadakan dialog tersebut. Kemendag berharap forum tersebut dapat mendorong upaya Kaltim untuk menjadi komponen kunci dari rantai nilai global Indonesia.

“Untuk meningkatkan kemitraan perdagangan antara Indonesia dan Belanda, pemerintah membutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk DPD dan dukungan pemangku kepentingan di wilayah Kaltim,” ujarnya.

READ  Kandidat presiden Indonesia yang kalah menuntut pemilihan ulang dan mengklaim adanya penipuan

Wakil Menteri Perdagangan Sambuka mencatat, salah satu agenda yang disampaikan Indonesia dalam kepresidenan G20 2022 adalah rantai nilai global. Agenda tersebut membahas upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan berpartisipasi dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor industri di Indonesia dalam Global Value Chain Network. Agenda tersebut juga membahas pentingnya mengembangkan rantai nilai global yang berkelanjutan.

G20 juga merupakan forum strategis bagi Indonesia untuk menyuarakan agenda prioritas nasional dan kepentingan negara berkembang. Oleh karena itu, harus ada pemahaman bersama di antara negara-negara anggota G20, yang menciptakan rantai nilai global yang memberikan manfaat dan meningkatkan partisipasi semua pemangku kepentingan, terutama dalam konteks pemulihan ekonomi nasional dan global.

Berita terkait: Thailand Dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN

Forum di Balikpapan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Kepala BKSP DPD RI Silviana Murni, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin dan Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Jakarta Natasja van der Geest.

Sementara itu, Belanda merupakan pengekspor nonmigas terbesar ke-12 Indonesia, berdasarkan data Kementerian Perdagangan. Dari sisi impor, Belanda merupakan importir nonmigas terbesar ke-26 bagi Indonesia. Dari sisi kinerja perdagangan dengan Belanda, Indonesia mencatat surplus pada periode 2017-2021. Pada 2021, surplus perdagangan mencapai US$3,78 miliar, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Selama periode Januari-Juli 2022, surplus perdagangan juga lebih tinggi secara year-on-year dan mencapai USD 2,9 miliar.

Produk utama ekspor nonmigas Indonesia ke Belanda antara lain produk kimia, CPO dan turunannya, bahan kimia organik, limbah dan residu dari industri makanan, serta alas kaki. Impor nonmigas Indonesia dari Belanda meliputi mesin/pesawat mekanik, pulp, plastik dan turunannya, mesin/peralatan listrik, produk susu dan mentega.

READ  Oliosom Indonesia mengekspor permintaan menular untuk produk kesehatan

Berita terkait: Ukraina, RI sambut baik langkah PBB untuk menjamin pasokan pangan dari Rusia

Berita terkait: Marsudi memimpin pertemuan Indonesia, Australia, Timor Leste