Kemenlu menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam hubungan Indonesia-Australia

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri RI menyoroti pentingnya peran mahasiswa Indonesia di Australia dalam mempererat hubungan kedua negara.

“Pelajar Indonesia di Australia memainkan peran penting dalam membina hubungan yang kuat antara kedua negara ketika mereka melanjutkan studi mereka, berinteraksi dengan rekan-rekan Australia dan mewakili warisan budaya dan nilai-nilai Indonesia yang kaya,” kata Adi Dzulfuat, direktur urusan Pasifik dan Oseania di kementerian tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Dzulfuat dalam pidatonya pada Konferensi Internasional Pelajar Indonesia ke-9 Tahun 2024 (KIPI 2024) yang diselenggarakan PPIA pada Selasa, demikian siaran pers Persatuan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) yang diperoleh ANTARA.

Dalam kesempatan itu, Dzulfuat menyebut Australia sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Selain itu, ia menyoroti beberapa capaian kerja sama bilateral kedua negara, seperti Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2018 yang mencakup kerja sama pertahanan, maritim, perdagangan, dan pembangunan.

Selain kemitraan strategis, Indonesia dan Australia telah menyepakati kemitraan ekonomi komprehensif yang telah meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara.

Ia berharap kedua negara akan terus membangun kawasan yang damai, sejahtera dan stabil.

Bertemakan “Indonesia Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia untuk Generasi Emas pada tahun 2045”, konferensi dua hari ini diselenggarakan dalam format hybrid, dengan dua keynote address, lima sesi pleno, dan presentasi lisan dalam sesi paralel.

Diselenggarakan di Gedung Patricia O'Shane University of New South Wales (UNSW) Kampus Kensington Sydney, acara ini sukses mengundang pembicara dari tiga latar belakang profesi.

Pejabat pemerintah diundang ke meja KIPI untuk berbagi keahlian mereka dalam pembuatan kebijakan dan pemikiran berbasis peraturan. Dalam diskusi tersebut, para akademisi dan peneliti mempresentasikan ide-ide berbasis penelitiannya.

Sementara itu, para pemimpin industri berbagi pengalaman nyata mereka dalam mengembangkan industri berdasarkan minat mereka di meja KIPI.

Dalam sambutannya di hari pertama konferensi, Presiden PPIA Wilton Ali menyampaikan pendapatnya mengenai peran PPIA dalam hubungan Indonesia-Australia.

“Selama 43 tahun, PPIA telah membina hubungan kuat Indonesia-Australia dengan menciptakan platform dinamis untuk pertukaran budaya, kolaborasi akademik dan jaringan profesional, mengembangkan mahasiswa untuk menjadi advokat yang berpengaruh dan menjembatani kedua negara,” kata Ali.

Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, HE Penny Williams dan Duta Besar Indonesia untuk Australia, HE Siswo Pramono, mengirimkan video sambutan pembukaan pembukaan resmi KIPI 2024.

Mereka berdua menekankan pentingnya KIPI sebagai platform strategis pertukaran ide dan pengetahuan antar pelajar Indonesia untuk memecahkan permasalahan kompleks di Indonesia dan bagaimana pelajar dapat berperan dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia.

Berita terkait: Indonesia dan Australia sepakat tingkatkan kerja sama investasi
Berita terkait: Indonesia dan Australia membahas pengembangan tenaga kerja di industri semikonduktor

Koresponden: Katriana
Penulis: Rahmat Nasushan
Hak Cipta © ANTARA 2024