Kebakaran terjadi pada tanggal 24 Desember di tungku yang dioperasikan oleh Perusahaan Baja Tahan Karat Singshan Indonesia yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), pusat nikel terbesar di Indonesia.
Menteri Sumber Daya Manusia Aida Faucia mengatakan dalam pernyataannya pada Selasa bahwa terdapat indikasi kuat pelanggaran prosedur standar dan kelalaian dalam penerapan persyaratan keselamatan yang diduga menyebabkan kebakaran.
Warga Indonesia melakukan protes setelah ledakan di pabrik nikel yang didukung Tiongkok menewaskan 18 orang
Warga Indonesia melakukan protes setelah ledakan di pabrik nikel yang didukung Tiongkok menewaskan 18 orang
Dia tidak merinci dugaan pelanggaran tersebut.
Dalam keterangan yang sama, Kapolda Sulawesi Tengah Agus Nugroho mengatakan polisi telah melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut.
Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Panjaitan memerintahkan polisi dan kedua kementerian melakukan penggeledahan di lokasi tersebut.
Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia, telah melarang ekspor bijih nikel yang belum diolah karena negara tersebut meningkatkan peleburan dan pengolahan dalam negeri, namun sektor ini telah mengalami beberapa insiden fatal dalam beberapa tahun terakhir.
Pandejaitan meminta aparat penegak hukum mengambil langkah nyata untuk menghindari kejadian serupa.
“Kita harus menunjukkan bahwa kita butuh investasi, tapi mereka harus patuh pada aturan yang ada di negara kita. Mereka tidak bisa mengabaikan aturan,” kata Luhut.
Indonesia menyelidiki setelah ledakan di pabrik nikel milik Tiongkok yang menewaskan 8 pekerja Tiongkok
Indonesia menyelidiki setelah ledakan di pabrik nikel milik Tiongkok yang menewaskan 8 pekerja Tiongkok
Juru Bicara IMIP Teddy Kurniawan mengatakan, perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan industri mematuhi peraturan pemerintah.
Insiden yang terjadi hanya beberapa minggu sebelum pemilu ini menunjukkan dampak tersembunyi yang timbul seiring dengan pesatnya industri nikel di Indonesia.
Didorong oleh larangan ekspor bijih, negara ini telah menginvestasikan miliaran dolar pada fasilitas pemrosesan yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan Tiongkok.
Nikel adalah logam baterai dan kunci konversi energi.
“Kami harus menunjukkan bahwa kami membutuhkan investasi, tetapi mereka harus mematuhi peraturan yang kami miliki di negara kami,” kata Panjaitan dalam pernyataannya.
“Jangan abaikan peraturan ini.”
Ekspansi industri ini telah menyebabkan Indonesia meningkatkan pangsa pasokan nikel global hingga lebih dari 50 persen, menjadikan logam ini sebagai landasan utama dalam upaya Presiden Joko Widodo untuk menambah nilai lebih pada ekspor komoditas tersebut.
Namun fasilitas-fasilitas tersebut telah menjadi lokasi serangkaian kecelakaan saat menjalani pengawasan ketat terhadap pasokan energi berbasis batu bara yang intensif karbon.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya