Jakarta (Antara) – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Timor Leste Adalgiza Albertina Xavier Reyes Magno bertemu di Jakarta pada Rabu untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara dan upaya penyelesaian perbatasan darat.
Dalam keterangan tertulisnya, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan kedua menteri sepakat untuk memulai pembahasan perjanjian zona perdagangan bebas untuk zona industri perbatasan antara distrik Oecusse Indonesia, Timor Leste dan provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, mereka membahas pentingnya penyelesaian perjanjian yang cepat terkait dengan investasi (Bilateral Investment Treaty/BIT) dan komunikasi dan informasi (Memorandum of Understanding on Communications and Information).
“Kedua menteri luar negeri sepakat bahwa upaya akan dilakukan untuk menyelesaikan perjanjian tahun ini selama kunjungan Perdana Menteri Timor-Leste, yang waktunya akan ditentukan kemudian,” kata kementerian luar negeri.
Terkait perbatasan darat, kedua menteri sepakat untuk mendorong upaya penyelesaian sengketa di dua seksi perbatasan darat Indonesia-Timor Leste, yakni Pitjele Sunan-Opan dan Noel Besi-Citrana.
“Menteri Retno mengatakan penting untuk menjaga kondisi yang menguntungkan agar negosiasi dapat terus berlanjut,” kata Kemlu.
Berita Terkait: Jumlah penyeberangan perbatasan Indonesia-Timor Leste meningkat: resmi
Dalam pertemuan itu, Marsudi juga memaparkan prioritas yang akan dikembangkan Indonesia tahun ini sebagai ketua Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Pada KTT ASEAN di Phnom Penh pada November 2022, ASEAN pada prinsipnya menerima keanggotaan Timor Leste. Peta jalan akan dikembangkan untuk seluruh anggotanya.
Sebelumnya, saat menyampaikan “Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2023”, Menlu menegaskan Indonesia menyambut baik penerimaan prinsip Timor Leste sebagai anggota ASEAN.
Didirikan pada 8 Agustus 1967, ASEAN saat ini terdiri dari 10 negara. Mereka adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar.
Berita Terkait: Indonesia siap membantu transformasi digital Timor Leste
Berita Terkait: Indonesia menawarkan beasiswa di Timor Leste Education Fair
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya