JAKARTA, 22 Okt (The Straits Times/ANN): Indonesia telah mendeteksi strain XBB baru dari varian Omicron di masyarakat untuk pertama kalinya, dan pihak berwenang menyarankan orang untuk mengikuti protokol kebersihan, terutama memakai masker dan mengambil booster. Jab.
Kasus terkonfirmasi pertama yang disebabkan oleh subtipe XBB adalah seorang wanita berusia 29 tahun yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur, dan memiliki riwayat perjalanan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohd Syahril, Sabtu.
Dia menunjukkan gejala termasuk demam, pilek dan batuk. “Dia menjalani tes dan dinyatakan positif pada 26 September,” katanya.
Pasien tersebut dikarantina di Surabaya dan dinyatakan negatif Covid-19 pada 3 Oktober.
Sepuluh kontak dekat diidentifikasi oleh otoritas kesehatan, dan semuanya negatif.
Dr Syahril mencatat bahwa sub-varian XBB menyebabkan lonjakan jumlah infeksi Covid-19 di Singapura dan peningkatan penerimaan rumah sakit.
Namun, meskipun XBB sangat menular, tingkat kematiannya tidak lebih tinggi dari jenis lain dari varian Omicron, katanya.
Indonesia melaporkan 2.087 kasus baru Covid-19 pada hari Sabtu, sehingga total menjadi 6,47 juta. 18 orang telah meninggal dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah korban saat ini menjadi 158.416.
Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus baru bertambah di 24 provinsi.
Lonjakan lain dalam kasus Covid-19 diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat.
Dr Syahril menyarankan masyarakat umum untuk mengambil suntikan booster mereka untuk mengurangi risiko penyakit dan kematian.
Menurut Kementerian Kesehatan, baru 64,8 juta orang atau 27,6 persen dari 234,7 juta penduduk yang mendapat suntikan ketiga.
Kasus sub-varian XBB yang dikonfirmasi datang pada saat banyak orang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan vaksinasi karena pusat vaksinasi memberlakukan kuota pada jumlah suntikan yang diberikan, media lokal melaporkan. Beberapa pusat ditutup sementara.
Para pejabat telah mengaitkan masalah tersebut dengan kekurangan vaksin, yang akan diselesaikan pada akhir Oktober.
Menanggapi penemuan strain baru, pihak berwenang telah meningkatkan kontrol perbatasan dan melakukan pemeriksaan terhadap orang Indonesia dan orang asing yang datang dari luar negeri.
“Kami memperketat pengawasan di pintu gerbang kami, terutama di Batam dan Jakarta,” kata Dr. Siti Nadia Darmisi, Kepala Bidang Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Sabtu.
Semua kasus yang dikonfirmasi harus diselidiki melalui sekuensing seluruh genom, katanya. – The Straits Times/ANN
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya