Setelah berbulan-bulan menunggu dan terus-menerus rumor, berita tersebut kini resmi. Dalam pernyataannya pada tanggal 31 Maret, pemerintah Indonesia mengumumkan rencana Paus Fransiskus untuk mengunjungi negara tersebut pada tanggal 3 September, mengutip korespondensi tertulis dengan Vatikan, yang belum mengkonfirmasi informasi tersebut.
Kunjungan Paus Fransiskus, menurut para pejabat Indonesia, adalah bagian dari tur regional yang lebih luas yang akan berlangsung sekitar sepuluh hari, terutama mengunjungi Papua Nugini dan Timor-Leste, salah satu dari dua negara Katolik utama di Filipina. Di Asia Tenggara.
“Saya kira ini akan menjadi kado istimewa bagi umat Katolik,” kata Menteri Agama RI Yaqut Cholil Quomas, mengenang undangan Presiden Joko Widodo kepada Paus pada Juni 2022 pada 31 Maret lalu. Gereja lokal yang jumlah pemeluknya minoritas, langsung memicu kegaduhan di kalangan masyarakat. Menurut pusat penelitian Amerika, Pew, 242 juta orang Indonesia, atau 87% populasinya, adalah Muslim, sementara 29 juta orang beragama Kristen, termasuk hampir 8,5 juta orang Katolik. Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, yaitu 13% dari total populasi Muslim di seluruh dunia.
“Saya pikir ini akan menjadi hadiah istimewa bagi umat Katolik.”
Yakut Solil Kumas, Menteri Agama RI
Kondisi umat Kristiani akan semakin buruk
Kesulitan mendapatkan izin pembangunan gereja baru, pengabaian dan penyerangan terhadap jamaah di beberapa wilayah di negara ini adalah beberapa tantangan yang dihadapi umat Kristiani. Belakangan ini, situasi umat Kristiani di nusantara semakin memburuk, dengan masyarakat yang beralih ke Islam yang lebih konservatif dan kurang toleran terhadap agama minoritas.
Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia, setelah Paulus VI pada Desember 1970 dan Yohanes Paulus II pada Oktober 1989.
Sebuah panitia khusus harus segera dibentuk untuk mengatur kunjungan satu hari ke Indonesia, yang rencananya belum ditetapkan. Berbicara kepada UCA News, sebuah media yang mengkhususkan diri pada berita Katolik di Asia, sebuah sumber di Konferensi Waligereja Indonesia mengatakan bahwa Paus berusia 87 tahun, yang kesehatannya melemah dalam beberapa bulan terakhir, mungkin memutuskan untuk melakukan perjalanan hanya ke ibu kota. Jakarta. Hal ini bertentangan dengan rumor yang beredar dalam beberapa pekan terakhir bahwa Paus Fransiskus mungkin akan singgah di Kalimantan dan Flores, yang merupakan rumah bagi banyak umat Katolik.
Sebuah perjalanan telah ditunda
Kunjungan kepausan ke Asia Tenggara direncanakan pada September 2020 di Papua Nugini, Timor Timur, dan Indonesia sebelum dibatalkan karena pandemi Covid-19. Januari lalu, Menteri Luar Negeri Papua Nugini mengumumkan bahwa Paus akan berkunjung pada bulan Agustus. Sebuah sumber di Vatikan mencatat bahwa Paus kemudian mungkin akan mengunjungi Timor Timur dan Indonesia.
Sejak terpilih pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah melakukan 44 perjalanan internasional, yang terbaru ke kota pelabuhan Marseille di Prancis selatan pada bulan September 2023. Coba Perjalanan Argentina.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya