Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia melakukan perjalanan dalam gerakan vaksin laut

Diposting di:

Bandara Jakarta (AFP)

Indonesia membawa vaksinnya ke laut saat negara kepulauan terbesar di dunia itu berusaha menemukan populasi terbesarnya.

Dari Sumatera bagian barat hingga pulau liburan Bali dan Papua yang terpencil, angkatan laut sedang mencari 60 kapal dan kapal perang ribuan kilometer di lepas pantai untuk memburu para nelayan yang tidak divaksinasi.

Di antara target mereka, sebuah kapal perang Angkatan Laut mengirim perahu karet dengan tusukan dan vaksin kepada para nelayan pecinta tusukan di kapal Ricky dari Sumatera selama akhir pekan.

Sekitar 1.000 pelaut telah ditangkap sejak program nasional dimulai pekan lalu, meskipun pihak berwenang telah mengakui bahwa mereka bahkan tidak tahu berapa banyak yang mungkin ada di sana.

Sekitar 1.000 Marinir telah ditangkap sejauh ini
Sekitar 1.000 Marinir telah ditangkap sejauh ini Yang Mulia TNI AL/AFP

“Cuaca buruk biasanya merupakan rintangan terbesar, tetapi tantangan sebenarnya sekarang adalah menemukan (mereka) karena kami tidak tahu di mana mereka berada,” kata juru bicara Angkatan Laut Laot Mohamed Holib.

“Kami menyisir laut.”

Beberapa nelayan Indonesia menghabiskan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan di lepas pantai.

Lainnya di dekat pantai pergi bekerja sebelum pusat vaksinasi dibuka dan kembali ke rumah setelah mereka tutup.

“Itulah mengapa kami mengambil inisiatif untuk membawa mereka ke laut,” kata Holly kepada AFP.

Negara terpadat keempat di dunia ini terjangkit virus corona.

Beberapa nelayan Indonesia menghabiskan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan di lepas pantai
Beberapa nelayan Indonesia menghabiskan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan di lepas pantai Yang Mulia TNI AL/AFP

Namun sejauh ini baru 12 persen dari 270 juta penduduk Indonesia yang telah divaksinasi lengkap dengan dua kali suntikan.

“Hidup kami bergantung pada laut,” kata nelayan Sumatera Adi Putra Hasibuan, yang menerima tawaran angkatan laut itu.

“Kami tahu pemerintah memberikan vaksin di lapangan, tetapi kami tidak punya cukup waktu untuk mendapatkannya.”