Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia akan meningkatkan keringanan pajak untuk kendaraan listrik

Indonesia, pemasok utama logam baterai, bertujuan untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik (EV) dengan peraturan baru yang mengurangi keringanan pajak untuk mobil hibrida.

Menurut rancangan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Keuangan Indonesia kemarin, kendaraan listrik bertenaga baterai akan mempertahankan tarif pajak barang mewah nol persen, sementara kendaraan hibrida plug-in akan menaikkan tarifnya dari nol menjadi 5 persen.

Hibrida penuh dan ringan akan dikenakan pajak 6 hingga 12 persen, dibandingkan dengan sebelumnya dan 2 hingga 12 persen.

Tarif baru hanya akan berlaku untuk kendaraan yang diproduksi secara lokal.

EV Global Ini adalah yang terbaru dari rangkaian upaya Indonesia untuk memenuhi ambisinya menjadi hub baterai.

Negara ini ingin memperluas perannya sebagai sumber utama nikel yang digunakan dalam baterai – memproduksi komponen lain yang dibutuhkan untuk gedung pencakar langit transportasi hijau di pasar seperti AS, Cina, Jepang, dan Eropa.

Tarif tinggi akan ditetapkan dalam dua tahun setelah baterai-

Industri kendaraan listrik mengalami investasi sebesar 5 triliun rupee (US $ 347 juta), atau jumlah investasi yang sama ketika memulai produksi komersial.

Setelah ini, rancangan aturan menunjukkan bahwa hibrida plug-in akan dikenakan pajak sebesar 8 persen, sedangkan hibrida lainnya akan dikenakan pajak sebesar 10 hingga 14 persen.

Meskipun Indonesia telah menarik perhatian produsen baterai terkemuka dunia, pemerintah ingin mempercepat penggunaan kendaraan listrik di negara berbasis bahan bakar fosil, terutama karena mobil tradisional dan hibrida lebih murah.

Hanya 120 kendaraan listrik yang dijual di sana tahun lalu, terhitung 10 persen dari penjualan hybrid, menurut data industri.

Indonesia, salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, memiliki fokus baru pada pengurangan emisi karbonnya seiring dengan pemerintah mempertimbangkan konsesi untuk penggunaan energi bersih dan memperluas sektor terbarukannya.

Sektor transportasi menyumbang sekitar 30 persen dari total emisi negara, dengan sebagian besar transportasi darat.

Komentar akan moderat. Pertahankan komentar yang relevan untuk artikel tersebut. Bahasa palsu dan cabul, serangan pribadi terhadap pribadi atau iklan apa pun akan dihapus dan pengguna akan diblokir. Hasil akhir akan menjadi kebijaksanaan Taipei Times.