Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan $175 juta untuk meningkatkan 21 stadion sepak bola di seluruh nusantara. Inisiatif-inisiatif ini akan membantu membangun infrastruktur olahraga dan kualitas stadion sepak bola di negara ini.
Kolaborasi dengan federasi FIFA ini akan meningkatkan keselamatan dan keamanan stadion PSSI Renovasi pemusatan latihan, pemusatan latihan timnas dan stadion sepak bola timnas putra dan putri di ibu kota Indonesia.
Dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan Stadion Utama Sumut di Medan. Stadion berkapasitas 25.000 penonton ini menjadi jalur utama Pekan Olahraga Nasional. Penerima manfaat besar lainnya adalah Stadion Harapan Bangsa yang berkapasitas 45.000 penonton (US$30 juta).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati menegaskan dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan daerah di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bandon, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Anggaran tahun ini sebesar Rp 2.874 TRN akan mendanai renovasi dan pembangunan 21 stadion di berbagai lokasi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Bandon, Jawa Tengah, Jawa Timur, TI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Timur. Kalimantan,” kata Sri Mulyani.
Menanggapi arahan Presiden Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Tito Ariotejo, menyoroti pentingnya inisiatif ini, dengan mengatakan, “Di masa depan, (Presiden … meminta agar stadion digunakan lebih baik oleh klub-klub. Jadi biasanya stadion-stadion tersebut dikelola oleh pemerintah daerah. Kedepannya akan dikelola oleh pihak swasta yang berarti klub-klub.”
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) didirikan pada tahun 1930 dan telah berafiliasi dengan FIFA sejak tahun 1952. Elemen kunci dari kerja sama ini adalah kesepakatan dengan FIFA selama Piala Dunia ke-17 tahun 2023.
Proyek ambisius ini bertujuan untuk membawa infrastruktur sepak bola di Indonesia memenuhi standar internasional FIFA untuk para pemain dan penggemar.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya