Karena pembangunan ibu kota baru Indonesia yang ambisius, Nusantara, hutan di Kalimantan bagian timur, salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di planet ini, akan mulai berubah dengan cepat mulai pertengahan tahun 2022. Episentrum pergeseran ini berada di dekat Teluk Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur.
Presiden Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan yang berpenduduk jarang namun secara ekologis rapuh. Keputusan tersebut diambil karena masalah lingkungan hidup yang serius yang melanda ibu kota saat ini, Jakarta, seperti banjir yang terus-menerus, lalu lintas yang buruk, polusi udara beracun, dan penurunan permukaan tanah. Diperkirakan 40% wilayah Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut.
Nama Nusantara, yang berarti “kepulauan” dalam bahasa Jawa kuno, dipilih oleh pemerintah Indonesia untuk mewakili kesatuan negara yang terdiri lebih dari 17.000 pulau. Tahap pertama proyek ambisius ini dimulai pada Juli 2022. Hal ini termasuk pembangunan gedung pemerintah, rumah, rumah sakit, sekolah dan infrastruktur lainnya untuk menampung populasi awal sebanyak 500.000 jiwa.
Menurut pejabat proyek, Nusantara akan menjadi kota ramah lingkungan dengan banyak ruang hijau, transportasi bebas polusi dan 75% tutupan hutan lindung. Namun, para pemerhati lingkungan khawatir akan dampak kota besar ini terhadap ekosistem yang rapuh dan memiliki keanekaragaman hayati seperti Kalimantan, rumah bagi orangutan, bekantan, lumba-lumba Irrawaddy, dan hutan bakau yang unik.
Meskipun citra satelit menunjukkan deforestasi dan penggundulan tanah secara cepat, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pemerintah berencana menyelesaikan pembangunan Monumen Nusantara pada tahun 2045. Pada saat itu, kota hutan utopis ini akan menjadi rumah bagi lebih dari 1 juta orang. Masih belum diketahui apakah hal ini akan memenuhi impian Indonesia akan ibu kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
NASA baru-baru ini merilis gambar yang diambil oleh Landsat 8 dan Landsat 9 yang menunjukkan kemajuan pesat konstruksi hanya dalam dua tahun.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya