Abeking & Rasmussen telah memilih Anschutz untuk merancang dan memasok solusi terpadu untuk penanggulangan ranjau (MCM), komando dan kendali, serta navigasi untuk dua kapal penanggulangan ranjau TNI Angkatan Laut.
Solusi terintegrasi terdiri dari sistem navigasi dan jembatan Synapsys NX, sistem perintah dan kontrol SYNTACS terintegrasi, serta sonar pemburu perangkap. Ini memungkinkan operasi MCM yang sangat akurat, aman, dan efisien dari inisiasi misi hingga keberhasilan misi.
Yang pertama dari dua kapal baru kini telah berhasil menyelesaikan uji coba lautnya.
Penanggulangan ranjau yang efektif sangat penting untuk transportasi laut yang aman dan perlindungan infrastruktur laut. Modul perangkat lunak yang baru dikembangkan untuk SYNTACS memberikan kemampuan yang diperlukan untuk merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan, dan memantau tugas-tugas MCM.
SYNTACS mengkompilasi gambaran operasional yang komprehensif berdasarkan grafik bahari dan navigasi on-board dan sensor pelacakan.
Berdasarkan gambar ini, modul MCM memungkinkan perencanaan dan alokasi area pencarian dan rute pencarian, secara individual atau berdasarkan pola yang telah ditentukan. Menurut MIL-STD-2525 solusi MCM terdiri dari pelacakan objek dan klasifikasi di atas dan di bawah air.
Objek dan posisinya yang tepat diintegrasikan ke dalam gambar operasional umum dan dibagikan secara real time dengan setiap stasiun kerja di kapal.
SYNTACS dapat diinstal sebagai sistem yang berdiri sendiri atau terintegrasi dengan radar dan tampilan bagan elektronik (kapal) dan sistem informasi (ECDIS/WECDIS). Ini menyediakan navigasi satu atap dan perencanaan tugas dengan antarmuka pengguna standar dan persyaratan pelatihan yang dikurangi. Berdasarkan perangkat keras komersial dan perangkat lunak modular siap pakai, SYNTACS adalah solusi yang hemat biaya, namun kuat untuk deteksi dan penanggulangan ranjau.
Kami bangga berkontribusi pada desain baru kapal penanggulangan ranjau ini, dikatakan Thomas AwamDia memimpin unit bisnis Integrated Mission Systems.
“Sebagai integrator untuk rangkaian MCM, sistem komando dan kontrol, serta sistem navigasi, kami telah merancang dan menghadirkan solusi terintegrasi yang meningkatkan efisiensi dan keselamatan misi, serta merampingkan proses di dalam pesawat.”
Dua kapal MCM akan diserahkan ke TNI AL pada tahun 2023.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya