(26 Agustus): Investor asing yang bergegas membeli obligasi Indonesia di tengah meningkatnya tanda-tanda sikap kebijakan Federal Reserve AS tidak terpengaruh oleh protes pro-demokrasi di negara tersebut pada Kamis lalu (22 Agustus).
Mereka membayar US$610 juta (RM2,65 miliar) untuk obligasi Indonesia pada hari itu, arus masuk satu hari terbesar dalam lima tahun. Bahkan ketika protes terhadap rencana revisi undang-undang pemilu daerah memaksa anggota parlemen untuk membatalkan rencana tersebut pada hari yang sama, arus masuk obligasi yang tidak terkekang memberikan prioritas bagi investor global untuk memburu imbal hasil.
“Penurunan tajam imbal hasil Treasury telah memperlebar perbedaan imbal hasil obligasi negara dalam mata uang lokal Asia, termasuk obligasi pemerintah Indonesia,” kata Francis Cheung, kepala strategi valuta asing dan nilai tukar di Overseas-China Bank Corp. Biaya lindung nilai mata uang menjadi faktor pendukung tambahan utang rupee, tambahnya.
Imbal hasil obligasi 10-tahun Indonesia ditawarkan sekitar 280 basis poin di atas obligasi Treasury dengan tanggal yang sama, naik dari 260 basis poin pada awal kuartal ini. Obligasi Rupee menerima arus masuk asing bulanan sebesar USD 2,2 miliar, tertinggi sejak Januari 2023.
Salah satu faktor lokal yang mendukung obligasi adalah target defisit Indonesia yang hanya sebesar 2,53% PDB pada anggaran tahun 2025, lebih rendah dari perkiraan terbaru defisit 2,7% untuk tahun ini dan di bawah batas legal sebesar 3%. Para penentangnya mengatakan Bank Indonesia akan mulai menurunkan suku bunga bulan depan.
Mereka telah memastikan bahwa dampak terhadap pasar lokal tidak akan bertahan lama karena adanya penolakan terhadap usulan putra bungsu Presiden Joko Widodo untuk mengikuti pemilu daerah pada bulan November.
Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun naik empat basis poin menjadi 6,65% pada Kamis lalu, namun telah mengurangi sebagian besar kenaikannya sejak saat itu, sementara rupiah naik ke level tertinggi sejak September. Dana asing membeli saham Indonesia senilai US$684 juta secara neto dari bulan Agustus hingga Kamis, yang merupakan aliran masuk selama dua bulan berturut-turut.
Diunggah oleh Lisa Shireen Koshy
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya