Universitas Al-Azhar Kairo meningkatkan beasiswa bagi masyarakat Indonesia

Jakarta (Antara) – Universitas Al-Azhar Kairo akan menambah alokasi beasiswa bagi mahasiswa Indonesia tahun ini, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Pernyataan itu disampaikannya usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Syekh Besar Al-Azhar Ahmad Mohamed Ahmad Al-Tayeb di Jakarta, Selasa.

Marsudi mengatakan saat ini terdapat sekitar 13.000 mahasiswa Indonesia yang bersekolah di universitas Mesir tersebut, dan 200 diantaranya merupakan penerima beasiswa dari tahun lalu.

“13.000 pelajar Indonesia tersebut merupakan persentase yang sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah seluruh pelajar yang belajar di Al-Azhar,” ujarnya.

Kepada Al-Tayeb, Jokowi mengatakan Mesir sudah lama menjadi tujuan belajar mahasiswa Indonesia.

Marsudi juga mencatat 95 persen WNI yang tinggal di Mesir adalah pelajar Indonesia.

Al-Tayeb mengatakan tidak satupun dari 13.000 pelajar Indonesia di sana yang memiliki masalah, menurut menteri.

Pernyataan tersebut menandakan beliau memandang mahasiswa Indonesia sebagai akademisi yang berkarakter baik, imbuh Marsudi.

Dengan semangat hubungan timbal balik, Jokowi menyatakan komitmennya untuk mendorong pendirian pusat pengembangan Markus Tatweer atau cabang Al-Azhar di Indonesia.

Jokowi dan Al-Tayeb juga membahas konflik yang sedang berlangsung di Gaza. Marsudi mengatakan keduanya sepakat tentang perlunya masyarakat internasional terus mendorong gencatan senjata yang langgeng dan distribusi bantuan kemanusiaan tanpa hambatan kepada mereka yang membutuhkan.

Keduanya sepakat tentang perlunya segera mengakhiri perang dengan mendesak partisipasi negara-negara Muslim untuk menggaungkan pesan perdamaian bagi Palestina, tambah Marsudi.

Berita terkait: Syeikh Al-Azhar memuji dukungan Indonesia terhadap Palestina
Berita terkait: Jokowi dan Syeikh Al-Azhar Bahas Hubungan Indonesia-Mesir, Gaza