Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Mahkamah Konstitusi Indonesia telah menarik diri dari keputusan yang membuka jalan bagi Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden putranya.

Mahkamah Konstitusi Indonesia telah menarik diri dari keputusan yang membuka jalan bagi Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden putranya.

Widodo sangat populer dan dukungan dari dia atau putranya mungkin menjadi faktor penentu bagi sebagian pemilih untuk memilih presiden ketiga yang dipilih secara langsung.

Namun, keputusan pengadilan tersebut telah memicu kritik bahwa Widodo sedang membangun dinasti politik keluarga, dan telah dikecam oleh analis politik Djayadi Hanan sebagai kemunduran bagi demokrasi.

Empat dari sembilan hakim panel menyatakan keprihatinan atas keputusan tersebut, dan kegagalan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman untuk mengundurkan diri – ia menikahi saudara perempuan Widodo tahun lalu – menciptakan konflik kepentingan.

Penerima manfaat terbesar dari keputusan ini adalah putra presiden, Gibran, katanya. “Tanpa memedulikan [of whether] Baik ia ikut pemilu sebagai calon wakil presiden atau tidak, putusan ini jelas menunjukkan bahwa jalannya sudah terbuka. Dan dalam hal ini untuk Gibran, putra presiden.

Widodo pekan lalu menolak anggapan bahwa ia sedang membangun sebuah dinasti, dan mengatakan kepada wartawan: “Serahkan pada rakyat”.

Namun Hanan mengatakan keputusan pengadilan tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai lanskap politik Indonesia.

memuat

“Karena kekuasaan ada di tangan satu orang, maka ini akan menjadi kemunduran bagi demokrasi Indonesia,” ujarnya. Artinya Indonesia bisa masuk ke sistem totaliter. Putusan Mahkamah Konstitusi menegaskan hal tersebut.

“Gibran tidak punya pengalaman politik. Satu-satunya prestasinya adalah dia adalah anak seorang presiden. Kota yang dikuasainya adalah kota kecil… kita belum melihat rekornya. Saya harap Prabowo mempertimbangkan kembali usulan Gibran.

Dominic Niki Fahrizal, analis Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta, juga menyoroti adanya masalah dengan keputusan pengadilan tersebut.