POSCO International akan mendirikan kilang kelapa sawit di Indonesia sebagai bagian dari upayanya untuk mengubah diri menjadi perusahaan publik yang mencakup energi, pangan, dan kawasan ramah lingkungan.
Perusahaan mengumumkan pada 10 Januari bahwa baru-baru ini memutuskan untuk memasuki bisnis penyulingan minyak sawit di Indonesia. AGPA, anak perusahaan yang didirikan oleh POSCO International di Singapura pada 2021, akan menginvestasikan US$200 juta dalam proyek untuk memperluas bisnis kelapa sawitnya.
Kilang tersebut akan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2025. Tanah akan rusak pada kuartal keempat tahun 2023. Kilang tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun. Hasil produksinya akan dijual di pasar Indonesia dan juga diekspor ke Korea dan China.
Pulau Kalimantan dianggap sebagai lokasi yang memungkinkan untuk kilang tersebut. Pulau ini secara geografis memiliki kondisi yang menguntungkan untuk pengadaan bahan mentah kelapa sawit dan mengekspor produknya.
Mendirikan POSCO Internasional PT. BIA, sebuah asosiasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, pada tahun 2012. Pada 2021, mengalihkan 85 persen sahamnya di PT. BIA ke AGPA. Sejak awal berdirinya, PT. BIA terus meningkatkan profitabilitas, menerapkan kebijakan lingkungan untuk memenuhi tuntutan masyarakat internasional, dan mengambil langkah-langkah untuk hidup harmonis dengan masyarakat lokal. Pada tahun 2020, ini menjadi perusahaan Korea pertama yang mengumumkan “No Deforestation, No Peat and No Exploitation (NDPE)”, sebuah kebijakan lingkungan dan sosial untuk melindungi lingkungan dan hak-hak penduduk setempat. Pada tahun 2021, ia menerima sertifikasi Sustainable Palm Oil (RSPO), sertifikasi minyak sawit berkelanjutan internasional.
Sejak 2017, POSCO International telah membentuk tim medis Korea untuk memberikan layanan medis kepada masyarakat lokal di Indonesia dan mendirikan fasilitas pendidikan seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah untuk memberikan program pendidikan gratis kepada siswa yang terpinggirkan. Baru-baru ini, perusahaan mensponsori proyek penelitian Gibbon di Indonesia, menanam pohon bakau di dekat lokasi bisnisnya untuk mengurangi emisi karbon.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya