Jakarta (Jakarta Post / ANN): Kementerian Komunikasi dan Informasi telah mengamankan tujuh bulan lagi untuk menempatkan Satelit Strategis Nasional Republik Indonesia (Satria) di orbit 146 ° BT di atas Papua.
International Telecommunication Union (ITU) telah memperpanjang batas waktu hingga 1 April.
Batas waktu awal adalah Maret 2023.
“Perpanjangan ini tidak akan mengubah tanggal peluncuran satelit dan operasi komersial yang masih ditetapkan untuk kuartal keempat 2023,” katanya dalam jumpa pers, Selasa (6 April).
Johnny mengatakan perpanjangan itu akan menghemat $ 9 juta Indonesia untuk pelampung satelit, yang merupakan pesawat luar angkasa yang akan melindungi slot sampai Satria siap diluncurkan.
Sebelumnya, Indonesia telah meminta perpanjangan 14 bulan untuk menggunakan situs tersebut karena Satria menghadapi penundaan produksi akibat epidemi Pemerintah-19.
Jika Indonesia gagal mengisinya tepat waktu, ITU bisa memberikan ruang orbit ke negara lain.
Johnny mengumumkan pada November bahwa satelit Satyagraha akan diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2023, bukan pada Maret 2023 seperti yang direncanakan semula karena epidemi yang memengaruhi pembelian dan produksi Satyagraha.
Dia mengatakan gangguan itu adalah kasus “kerja paksa”. Sementara itu, jika masih ada penundaan yang lama dalam peluncuran satelit, pemerintah sedang bersiap untuk memindahkan lokasi satelit ke lokasi lain yang tersedia, yang disebut dengan pengisian cadangan.
Dengan investasi US $ 550 juta, Satria merupakan satelit terbesar di tanah air dengan kapasitas 150 miliar bits per second (GPS).
Dengan peluncuran satelit tersebut, rencananya akan meningkatkan konektivitas di dalam negeri dan menyediakan akses internet gratis ke 150.000 fasilitas umum, termasuk sekolah, kantor pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan. – Jaringan Berita Jakarta Post / Asia
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya