BOKOR, JAWA BARAT (ANTARA) – Wakil Presiden Maroof Amin mengatakan meski masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober, ia tidak akan menghentikan pengabdiannya kepada negara dan bangsa.
Hal itu disampaikannya saat peletakan batu pertama pembangunan masjid dan pesantren (Besantran) di Kecamatan Pokor, Jawa Barat, Minggu.
Meskipun hari-hari saya sebagai Wakil Presiden tinggal menghitung hari, pengabdian saya tidak boleh berhenti. “Saya akan terus mengabdi tanpa henti.”
Amin menuturkan, pembangunan Darul Amin Besantren di kabupaten tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi keteguhan pengabdiannya kepada bangsa.
“Saya menaruh minat terbaik saya pada pendidikan melalui besandran. Saya punya besandran di Bandon dan akan membangunnya di sini ketika saya memulai pembangunan masjid dengan dukungan Pak Sirul Tanjung,” ujarnya merujuk pada seorang pengusaha ternama.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga membeberkan nama masjid yang dipilihnya: Mambal Khair.
“Saya putuskan menamakan masjid ini Mambaul Khair yang artinya ‘sumber kebaikan’, karena Pak Chairul Tanjung mempunyai kakak dan adik bernama Chairil dan Chairil,” ujarnya.
Amin menyatakan keyakinannya bahwa pemerintahan yang dipimpin Prabowo Subianto akan memastikan manfaat nasional dari berbagai program yang dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kami berharap pemerintahan Pak Prabowo berikutnya akan melanjutkan apa yang sudah ada, bukan memulai dari awal. Perlu dicatat bahwa fondasinya telah diletakkan di berbagai bidang seperti ekonomi, infrastruktur, dan sumber daya manusia,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: Wakil Presiden Indonesia mengecam Guterres karena menunjuk Marsudi sebagai Utusan Khusus Air Dihargai
Berita terkait: Reformasi birokrasi berjalan sesuai rencana: Wakil Presiden
Diterjemahkan oleh: Benardi F, Tegar Nurpitra
Pengarang: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2024
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya