JAKARTA, 9 Agustus – Ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan pertamanya dalam lebih dari satu tahun pada kuartal kedua, tetapi para analis telah memperingatkan bahwa pemulihan dapat berumur pendek karena kenaikan Pemerintah ke-19.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu tumbuh 7,07 persen pada kuartal April-Juni dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata Kantor Pusat Statistik (PBS), Kamis.
Angka ini lebih tinggi dari perkiraan bank sentral untuk Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan 6,75%.
Angka positif pertama dalam lima kuartal menyebabkan lonjakan ekspor dan impor karena mitra dagang Indonesia juga melihat aktivitas yang lebih tinggi.
Pada konferensi pers, kepala PBS Marco Yuvano mengatakan, “Ketika ekonomi terus tumbuh, kami mengelola sektor kesehatan, mematuhi protokol kesehatan dan memvaksinasi orang untuk mencapai kekebalan kawanan.”
Penjualan sepeda motor dan mobil masing-masing naik 2,5 dan 7,5 persen dibandingkan konsumsi domestik kuartal I.
Lebih banyak aktivitas bisnis dan lebih banyak pergerakan publik berkontribusi pada pemulihan sebagai akibat dari pelonggaran pengendalian epidemi, tambah Yuno.
Tetapi para analis percaya Indonesia akan terus berjuang untuk mencatat pertumbuhan karena wabah virus yang dipicu oleh variasi delta mengguncang negara itu.
“Ekonomi Indonesia sedang berjuang keras, dengan data PDB Q2 menunjukkan bahwa pemulihan telah kehilangan beberapa momentum bahkan sebelum kemajuan kasus virus terbaru,” kata Gareth Leather, ekonom senior Asia dengan ekonomi modal.
Kepulauan ini telah mencatat lebih dari 3,5 juta infeksi dan lebih dari 100.000 kematian akibat Pemerintah-19, meskipun angka resmi secara luas diyakini diremehkan.
Itu tidak pernah menerapkan penguncian penuh tetapi memperkenalkan pembatasan pada awal Juli yang membatasi perjalanan dan kegiatan bisnis penting.
Ekonomi negara itu mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen tahun lalu saat memasuki resesi pertama sejak krisis keuangan Asia 1997.
Bank sentral baru-baru ini memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2021 dari 3,5 persen menjadi 4,3 persen. – AFP
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya