Jakarta Kenangan Delapan tahun lalu, tepatnya pada 10 Maret 2016, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menegaskan, dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak pernah padam. Kisah tersebut diwujudkan dengan dilantiknya Duta Besar Kehormatan pertama Indonesia untuk Palestina, Maha Abu-Shusheh, yang berkedudukan di Ramallah, Amman, Yordania.
Sebelumnya, dukungan Indonesia terhadap Palestina sudah berlangsung lama. Semuanya harus diberantas untuk mewujudkan kisah penjajahan di Bumi.
Sikap anti kolonialisme dan imperialisme merupakan pelajaran berharga yang bisa diambil Indonesia dari kolonialisme. Kisah ini dikarenakan masyarakat Indonesia memahami bagaimana Nestaba hidup sebagai bangsa kolonial.
Kehidupan berada pada level terbawah, apalagi masyarakat Indonesia harus menempati kasta sosial terbawah. Indonesia juga tidak melupakan penderitaan penjajahan pasca kemerdekaan.
Hal ini juga sejalan dengan pembukaan UUD 1945 (UUD 45) Indonesia yang menyerukan penghapusan kolonialisme di seluruh dunia. Keinginan ini bukan sekadar pesan kosong.
Contohnya adalah dukungan Israel terhadap Palestina yang hidup sebagai negara jajahan. Presiden pertama Indonesia Soekarno tidak mau mengakui kemerdekaan Israel seperti yang dideklarasikan oleh David Ben-Gurion pada 14 Mei 1948.
Menurut Bang Karnow, Israel ibarat penjajah di zaman modern. Kewenangan Israel mencaplok tanah rakyat Palestina didukung Amerika Serikat (AS). Dukungan tersebut terlihat pada penyelenggaraan pertama Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 18-24 April 1955.
Dukungan terhadap Palestina semakin meningkat. Faktanya, Israel tidak diundang dalam perayaan KAA. Sikap pro-Palestina ditunjukkan pemerintah Indonesia bahkan pada masa pemerintahan Jokowi.
Presiden Indonesia ke-7 Bung Karno turut serta menceritakan kembali kisah yang sama. Pada tanggal 22 April 2015, JCC mendukung penuh Palestina pada KTT Asia-Afrika ke-60 di Jakarta.
Kami dan dunia berhutang lebih banyak kepada rakyat Palestina. Anda harus terus berjuang dengan mereka. Kita harus mendukung lahirnya negara Palestina yang merdeka. Saya bilang waktu harus berakhir.
Oleh karena itu, setelah ini akan ada serangkaian pertemuan untuk Palestina. Penjajahan di Palestina kini akan berakhir. Indonesia akan terus memperjuangkan keanggotaan penuh Palestina di PBB, kata Jokowi seperti dikutip Sekretariat Negara. Situs web, 22 April 2015.
Presiden Jokowi juga terus mendukung kemerdekaan Palestina. Ia berencana membuka Kedutaan Besar Kehormatan Republik Indonesia untuk Palestina. Puncaknya menjadi hal yang diinginkan oleh para ulama. Jokowi melalui Menteri Luar Negeri Redno Marsudi ikut mewujudkan perkembangan besar tersebut.
Pada 13 Maret 2016, Redno juga melantik Duta Besar Kehormatan pertama Indonesia untuk Palestina, Maha Abu-Shushe, yang berkedudukan di Ramallah, Amman, Yordania. Pelantikan berlangsung di KBRI Amman. Tujuannya agar Konsul Kehormatan dapat berperan aktif dalam memajukan hubungan bilateral Indonesia dan Palestina.
Atas dukungan tiada henti Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina, hari ini kita kembali melangkah maju dengan dilantiknya Duta Besar Kehormatan RI di Ramallah. Saya yakin KJRI Ramallah bisa menjadi penghubung persaudaraan bangsa Indonesia dan Palestina,” kata Rednow seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet pada 13 Maret 2016.
Tag: Kenangan Menlu Redno Marsudi tentang Palestina Saat Ini
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya