Skadden, Widyawan & Partners, dan Davis Polk memberi saran kepada TikTok mengenai langkah strategisnya untuk membangun kembali kehadirannya di pasar e-commerce Indonesia melalui akuisisi platform belanja online GoTo, Tokopedia, senilai USD1,5 miliar.
Kepala praktik korporat Asia (tidak termasuk Jepang) di Skadden, Jonathan Stone, dan salah satu kepala praktik di Tiongkok, Li Haiping, memimpin tim yang memberikan nasihat mengenai platform video pendek hukum internasional.
Vidyawan, firma asosiasi Linklaters di Indonesia, memberikan nasihat kepada TikTok mengenai hukum Indonesia, dipimpin oleh mitranya, Deku Arvigo.
Miranda Cho, salah satu kepala praktik Davis Polk di Asia (tidak termasuk Jepang), memimpin tim bertindak sebagai penasihat internasional untuk GoTo.
Kesepakatan antara TikTok dan GoTo melibatkan akuisisi 75,01% saham di anak perusahaan Indonesia, Tokopedia. Kesepakatan tersebut juga mencakup integrasi operasional e-commerce TikTok Shop dengan Tokopedia, yang pada awalnya akan menjalani tahap percontohan, diawasi oleh regulator setempat, sebelum diimplementasikan sepenuhnya.
Dengan 125 juta pengguna, Indonesia merupakan pasar TikTok terbesar kedua setelah Amerika. Meskipun meluncurkan platform e-commerce TikTok Shop pada tahun 2021, situs video pendek ini menghadapi kemunduran ketika pemerintah Indonesia melarang usaha kecil dan memperdagangkan barang di platform sosial tersebut untuk melindungi data pengguna, sehingga menyebabkan penutupannya pada bulan Oktober. Namun kemitraan strategis baru dengan GoTo ini membuat TikTok siap kembali ke kancah e-commerce Indonesia.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya