Dekan Indonesia berusia enam belas tahun, Rainier Wardana Hartjanto, telah menerima hadiah besar atas kontribusi NFT-nya untuk amal. Museum Prestasi Dunia Indonesia (MURI) memberikan Rainier sertifikat prestasi dalam menggunakan donasi NFT untuk membantu komunitas disabilitas di seluruh Indonesia. Situs webnya, Art n Me, telah mengumpulkan donasi sebesar Rp 550 juta ($ 5.000).
Remaja Indonesia Menggunakan NFT untuk Mengumpulkan Uang untuk Amal
NFT terbukti menjadi cara yang luar biasa untuk mengumpulkan uang untuk amal. Orang-orang seperti Rainier Vardhana Harjanto telah melakukan ini dengan sukses besar.
Dia telah mengumpulkan lebih dari $ 5.000 melalui situs webnya yang berfokus pada amal Down Syndrome. Seni ini terutama oleh Rainier, teman-temannya, seniman dari komunitas penyandang cacat dan anak-anak dari panti asuhan setempat. Selain itu, Dekan Indonesia Rainier menyumbangkan sembilan lukisannya menggunakan teknologi NFT untuk amal. Selain itu, akan digunakan untuk membangun pusat pembelajaran bagi anak-anak dengan sindrom Down.
“Penting bagi kita untuk menyadari masalah saat ini yang kita miliki di masyarakat dan bagaimana kita dapat menutup kesenjangan ketidaksetaraan untuk membantu meningkatkan kehidupan orang lain,” kata Reiner dalam sebuah pernyataan resmi.
NFT Art sangat bagus untuk amal!
Tidak seperti seni tradisional, seni NFT memiliki potensi untuk menjangkau jutaan orang di seluruh dunia dalam waktu singkat. Pada tahun lalu, kita telah melihat mobilisasi global donasi amal NFT untuk orang-orang yang terkena dampak di Ukraina. Di masa depan, ini adalah cara yang bagus untuk membantu orang dengan cepat dan mudah!
Terakhir, Dekan Indonesia Rainier Wardana Hartjanto adalah contoh yang bagus dari teknologi blockchain. Komunitas NFT Mengubah hidup.
Semua opini investasi/keuangan yang diungkapkan oleh NFTevening.com bukanlah rekomendasi.
Artikel ini adalah bahan pendidikan.
Seperti biasa, lakukan riset Anda sendiri sebelum melakukan investasi apa pun.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya