New Delhi, Oktober. 10 (PTI) Perdana Menteri Narendra Modi perlu memunculkan ide dan konsep baru untuk memperkuat hubungan ASEAN-India, mengembangkan agenda 12 poin yang berdampak tahun lalu, kata Duta Besar Indonesia Ina H. Krishnamurthy.
Dalam wawancara dengan PTI Video, Krishnamurthy mengenang kunjungan Modi ke Indonesia tahun lalu untuk menghadiri KTT ASEAN-India dan KTT Asia Timur, di mana ia mengungkap kerangka strategis yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara ASEAN dan India.
“Agenda 12 poin tersebut merupakan inisiatif besar yang meletakkan dasar bagi kemitraan kami,” katanya.
Saat India merayakan ulang tahun ke 10 kebijakan “Bertindak Timur”, duta besar menyatakan harapan bahwa Modi akan memperkenalkan inisiatif inovatif untuk lebih meningkatkan kerja sama.
“Kami menantikan kunjungannya karena beliau adalah pemimpin hebat yang memahami ASEAN. Beliau harus mengikuti 12 poin dan menuangkan ide serta konsep baru untuk maju,” ujarnya.
Modi berpartisipasi dalam KTT ASEAN-India ke-20 dan KTT Asia Timur (EAS) ke-18 di Jakarta pada 7 September 2023.
Pada pertemuan puncak tersebut, beliau memperkenalkan 12 poin proposal komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama India-ASEAN, dengan fokus pada bidang-bidang utama seperti konektivitas, transformasi digital, perdagangan dan keterlibatan ekonomi, mengatasi tantangan kontemporer, membina dan memperdalam hubungan antar masyarakat. Hubungan strategis.
Perdana Menteri berangkat ke Vientiane, Laos untuk menghadiri KTT ASEAN-India ke-21 dan KTT Asia Timur ke-19. India merayakan satu dekade kebijakan Bertindak Timur pada tahun ini.
Dubes mengatakan Indonesia menjunjung tinggi konsep kebijakan luar negeri “independen dan aktif”.
“Kami yakin India dan Indonesia merupakan mitra penting dalam menjamin perdamaian, stabilitas, dan kemajuan di kawasan Indo-Pasifik,” tegasnya.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya