Seiring Indonesia bergerak menuju visi Indonesia Emas 2045, Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya akan menjadikan transportasi kereta api lebih efisien dan nyaman, tetapi juga akan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian lokal, pariwisata, sumber daya manusia, dan penghidupan masyarakat. .
Jakarta, Oktober. 17 (Xinhua) — Indonesia merayakan ulang tahun pertama Kereta Cepat Jakarta-Bandung (HSR), sebuah proyek besar kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara, pada Kamis.
Dengan kecepatan 350 km/jam, kereta berkecepatan tinggi sepanjang 142,3 km yang dibangun bekerja sama dengan Tiongkok di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan ini telah memangkas waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung dari tiga jam menjadi 40 menit. Pada tahun lalu, kereta api, yang dikenal dengan sebutan “Whoosh” karena kecepatannya yang luar biasa, telah menyebabkan perubahan besar di kota-kota di sepanjang rutenya.
Seiring dengan upaya Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, “Woosh” tidak hanya akan menjadikan transportasi kereta api lebih efisien dan nyaman, namun juga memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian lokal, pariwisata, sumber daya manusia, dan mata pencaharian masyarakat.
Menghubungkan kota-kota
Ketika kereta api mulai beroperasi pada Oktober 2023, Presiden Indonesia Joko Widodo, terinspirasi oleh suara kereta dan arti cepat, efisien, dan andal dalam bahasa Indonesia, menciptakan nama HSR “Whoosh”.
Dengan konektivitas tanpa batas ke jaringan transportasi lain seperti light rail transit dan shuttle bus, kereta peluru berwarna merah dan perak yang ramping menjadikan perjalanan antar kota-kota besar di Indonesia menjadi pengalaman yang efisien dan menyenangkan.
PT Kereta Cepat Indonesia-China (PT KCIC), perusahaan patungan antara perusahaan Indonesia dan China untuk membangun dan mengoperasikan HSR, telah mengangkut 5,79 juta penumpang pada 17 Oktober tahun ini, termasuk 300,000 wisatawan internasional dari 159 negara.
Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menganggap pilihan transportasi cepat ini penting, karena mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga di akhir pekan dan dengan mudah melakukan perjalanan ke pusat-pusat perekonomian.
Sebelumnya, saya naik kereta reguler pada Sabtu pagi dan kembali ke Jakarta pada Minggu malam, kata Halim Ali Sabana, 27 tahun.
“Sekarang, karena 'whoosh' hanya membutuhkan waktu 40 menit, saya bisa kembali ke Bandung pada Jumat sore sepulang kerja dan tiba di kantor saya di Jakarta pada Senin pagi,” katanya kepada Xinhua.
Ratan Akung Wijaya, seorang pemilik bisnis berusia 43 tahun, mengatakan kereta api telah membuat perjalanan bisnisnya antara Jakarta dan Bandung menjadi lebih mudah.
“Daripada naik mobil, saya naik Hush ke Bandung. Lebih sedikit waktu dan tidak terlalu lelah. Saya bisa bertemu klien tepat waktu,” ujarnya.
Pada tahun lalu, jumlah kereta api per hari meningkat dari awalnya 14 menjadi 52 seiring dengan cepatnya popularitas kereta api tersebut. Hari 24.132.
Pertumbuhan katalitik
Pengoperasian kereta api berkecepatan tinggi telah menciptakan lebih banyak peluang ekonomi, dengan munculnya kawasan pemukiman baru, pasar dan pusat perbelanjaan di sekitar stasiun kereta api yang sibuk.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Makmuddin mengatakan usaha kecil tumbuh subur seiring dengan berkembangnya ekosistem ekonomi berbasis masyarakat di sekitar stasiun kereta api. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal telah memenuhi berbagai kios di Stasiun Patalarang dan Stasiun Thegallur, kata Machmuddin.
“Warga di Jabar menyambut baik Hush Train dan hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. (Ke depan, kami berharap UMKM juga bisa bekerja sama dengan asosiasi pariwisata untuk menyediakan paket wisata di Bandung,” dia dikatakan.
Tati Heryati, seorang penjual pancake Sunda di Stasiun Thegallur, pinggiran kota Bandung, mengalami peningkatan pendapatan harian hingga lima kali lipat.
“Sebelumnya, saya hanya dapat memperoleh 100.000 rupee (US$6,42) sehari. Namun sejak Hoosh mulai berjalan, sekarang saya dapat memperoleh 500.000 rupee (US$32,09) sehari,” kata Heryati kepada Xinhua.
“Tetangga saya banyak yang jadi pedagang di sini, berjualan apa saja mulai dari makanan, minuman, hingga dagangan, sehingga sekarang mereka bisa mendapat penghasilan lebih,” ujarnya.
Kemudahan perjalanan semakin menarik minat pengunjung untuk mengunjungi destinasi di Jawa Barat, mulai dari pusat kota Bandung yang ramai hingga daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Masjid Al Jabbar yang terletak 5 km dari Stasiun Tegallur dipadati pengunjung dari Jakarta usai waktu salat Minggu sore.
Hendrawan Prasetyo, 38, mengaku datang dari Jakarta untuk berlibur lewat Hush bersama istri dan dua anaknya. “Saya kaget dengan kecepatannya. Hush membuat liburan semakin praktis. Kini kami bisa pergi ke tempat-tempat wisata di luar pusat kota Bandung,” ujarnya kepada Xinhua.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Arif Saifudin mengatakan Hush telah meningkatkan pariwisata di Jawa Barat secara signifikan. Kunjungan pengunjung ke destinasi populer seperti Masjid Al Jabbar dan kuliner terkenal Bandung terus meningkat. Pada musim liburan April lalu, tingkat okupansi hotel mencapai 86,8 persen.
Wisatawan dapat naik kereta api untuk menjelajahi kawasan sekitar Bandung, dan Makhmudin mengatakan pemerintah provinsi bekerja sama dengan usaha kecil dan menengah di dekat stasiun Batalarang dan Thegallur untuk memperkenalkan kuliner Bandung dan paket wisata kepada pengunjung.
Mengembangkan keterampilan
Perkeretaapian juga telah meningkatkan pengembangan bakat melalui platform kolaboratif yang diciptakan untuk mempercepat kemajuan teknologi lokal. Pada tahun lalu, total 45.000 teknisi lokal telah dilatih dalam teknologi kereta api kecepatan tinggi, termasuk teknik, pengelasan dan permesinan, dengan dukungan dari pihak Tiongkok.
Wawan Setiawan, mahasiswa Politeknik Perkeretaapian Indonesia dan salah satu masinis kereta kecepatan tinggi pertama di Indonesia, mengatakan bahwa menjadi masinis kereta kecepatan tinggi memberinya kebanggaan yang luar biasa dan menjadi sumber kepuasan yang berarti dalam hidupnya.
Saat ini, tim operasi Tiongkok memberikan pelatihan kepada 600 warga Indonesia untuk 23 posisi yang diperlukan untuk pemeliharaan dan pengoperasian HSR jangka panjang.
Pengemudi lokal sudah mulai mengoperasikan kereta api dengan kecepatan hingga 350 km/jam, yang menandai tonggak sejarah penting dalam pengembangan tenaga kerja terampil yang mampu mendukung pertumbuhan sektor kereta api kecepatan tinggi di Indonesia.
“Indonesia mendapat manfaat besar dari Inisiatif Sabuk dan Jalan, khususnya melalui proyek infrastruktur transformatif seperti kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung,” kata Veronica Saraswati, pakar Tiongkok dan direktur Saraswati Institute.
“Kolaborasi ini memungkinkan Indonesia untuk memodernisasi sistem transportasinya, mewujudkan ambisi jangka panjangnya dalam membangun kereta api berkecepatan tinggi,” ujarnya.
“Hasil positif dari kerja sama infrastruktur dan perdagangan kedua negara telah meyakinkan pemerintah Indonesia bahwa Tiongkok adalah sebuah peluang,” tambahnya.
(Reporter video: Sun Li, Gu Lu, Wa Yang; Editor video: Jia Xiaotong, Zhang Yuhong, Wang Huyuan, Wanghan.)■
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya