Perjuangan untuk kembali melindungi industri peternakan kita pada tahun 2024 Indonesia telah diberikan satu juta dosis vaksin Penyakit Kulit Lumpy (LSD) oleh pemerintah Albania.
Pengiriman terakhir vaksin Lambivax tiba di Indonesia pada akhir bulan lalu.
Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt mengatakan membantu mengendalikan LSD di wilayah tersebut adalah sebuah prioritas.
“LSD dan penyakit mulut dan kuku menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan kehidupan Australia dan negara-negara tetangga kita,” kata Menteri Watt.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melakukan segala yang kita bisa saat Indonesia berupaya mengendalikan wabah ini.
“Sepanjang tahun ini, kami telah mengirimkan 1 juta vaksin ke negara tetangga di Indonesia – vaksin yang kini masuk ke populasi peternakan di Indonesia dan melindungi penghidupan para petani.
“Pengiriman sebelumnya sudah dikirimkan ke Kementerian Pertanian RI.”
Menteri Watt mengatakan LSD disebarkan oleh nyamuk, lalat, dan kutu, serta berdampak buruk pada sapi dan kerbau.
“Hal ini mempengaruhi produksi susu dan menyebabkan luka di seluruh tubuh hewan yang terinfeksi. Hal ini juga dapat mempengaruhi perdagangan.
“Dengan perkiraan ekspor daging sapi Australia yang melebihi $10 miliar dan ekspor sapi yang melebihi $1 miliar pada tahun keuangan ini, melindungi industri peternakan kita sangatlah penting.
“Saya harus menekankan bahwa Australia tidak pernah mengalami wabah LSD dan bebas dari penyakit ini.
“Penting untuk bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk mengendalikan penyakit ini, sambil mengambil langkah-langkah untuk memastikan Australia tetap aman dan bebas LSD.”
/rilis publik. Konten ini mungkin bersifat terbatas dari organisasi/penulis pembuatnya, dan mungkin telah diedit untuk kejelasan, gaya, dan panjangnya. Mirage.News tidak mengambil posisi atau pihak perusahaan, dan semua opini, posisi, dan kesimpulan yang diungkapkan di sini sepenuhnya merupakan milik penulis. Tonton selengkapnya di sini.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya