Lusinan pengungsi Rohingya yang “dehidrasi dan kelelahan” – semuanya laki-laki – terdampar di sebuah pantai di Kabupaten Aceh Besar, Indonesia, pada hari Minggu Natal setelah berada di laut selama sekitar satu bulan, kata pejabat setempat.
FB Tarikul Islam 2, yang membawa 57 orang, mengalami kebocoran dan mesinnya tidak berfungsi, kata juru bicara Polda Aceh Winardi. Sebuah perahu kayu mendarat di pantai Indra Patra di desa Latong, Aceh Besar.
“Mereka terpaksa mendarat dan istirahat di Latong karena lambung kapal bocor dan kehabisan makanan,” kata Vinardi kepada BenarNews, layanan berita online yang terafiliasi dengan Radio Free Asia.
“Umumnya, mereka mengalami dehidrasi dan lelah,” ujarnya.
57 orang tidak dalam kelompok dekat 200 pengungsi Rohingya Dan migran Bangladesh lainnya yang terdampar diyakini terapung di laut utara provinsi Aceh, kata sebuah organisasi non-pemerintah Indonesia.
20 orang di perahu lainnya dikatakan telah tenggelam di laut.
Sementara itu, badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa UNHCR mengatakan telah menerima “laporan yang belum dikonfirmasi tentang kapal terpisah”. – Bersama dengan 180 Rohingya, hilang di laut.
“Kerabat kehilangan kontak. Semua kontak terakhir dianggap mati. Kami harap ini tidak terjadi,” kata kantor agensi Asia-Pasifik dalam pesan yang diposting di Twitter pada Malam Natal.
Setiap tahun, ratusan orang Rohingya melakukan perjalanan ke selatan melalui Teluk Benggala dan Laut Andaman, melarikan diri dari kamp-kamp pengungsi yang luas di sepanjang perbatasan Myanmar di Bangladesh atau negara bagian Rakhine di Myanmar, tempat minoritas tanpa kewarganegaraan dianiaya.
UNHCR mengatakan telah melakukan pendaftaran awal bulan iniPeningkatan enam kali lipatDibandingkan dengan tahun 2021, Rohingya melakukan pelayaran laut yang berbahaya dan ilegal tahun ini.
“Mereka sangat lemah karena kelaparan dan dehidrasi. Beberapa dari mereka sakit setelah perjalanan panjang dan melelahkan di laut,” kata Kepala Polisi setempat Rolly Yuisa, dikutip Associated Press, merujuk pada orang-orang yang tiba di Aceh Besar pada Minggu pagi.
Vinardi, juru bicara kepolisian provinsi, mengatakan empat orang di kapal itu sakit karena dehidrasi.
Tidak ada perempuan atau anak-anak di kapal yang terdampar di sudut Aceh ini, sebuah provinsi di ujung barat laut pulau Sumatera, kata Sulaimi, sekretaris pemerintah kabupaten.
“Berdasarkan informasi yang diterima, para migran Rohingya tersebut sudah sekitar satu bulan berkeliaran di laut,” kata Sulaimy.
Para pengungsi akan ditampung sementara di fasilitas pemerintah daerah, kata Delmaisul Chiatri, kepala kantor imigrasi di Aceh, sebagaimana dikutip Agence France-Presse.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya