Desember 14, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Pemerintah Indonesia menjauhkan diri setelah pertemuan antara lima aktivis Islam dan presiden Israel menuai kecaman.

Pemerintah Indonesia menjauhkan diri setelah pertemuan antara lima aktivis Islam dan presiden Israel menuai kecaman.

Menurut ulama NU Nadirsyah Hosen, program kunjungan ulama Indonesia ke Israel sudah berjalan bertahun-tahun, namun setiap perjalanannya diketahui publik menimbulkan kontroversi.

Misalnya, pada tahun 2018, tokoh NU Yahya Cholil Staquf dikritik karena bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia merupakan Ketua Umum NU saat ini setelah terpilih pada tahun 2021.

Kedatangan terakhir kelima aktivis tersebut disebut-sebut karena kapasitas pribadinya, namun para tokoh NU dan Islam di Indonesia menilai mereka seharusnya lebih mengetahuinya.

Meski diundang secara pribadi oleh Harvard Alumni Network untuk tujuan akademis dan pengukuhan, menurut Dr. Nathirsya, keterkaitan mereka dengan NU justru menjadi alasan penting undangan mereka.

“Kalau mereka hanya ‘aktivis dan cendekiawan’, saya yakin mereka tidak akan diundang bertemu Presiden. Mereka diundang karena mereka anggota NU,” tulis Dr Nathirsya yang juga seorang profesor madya. Melbourne Law School, di akun Instagram-nya.

Ia berpendapat, para pemimpin dan anggota NU harus menolak seruan tersebut selama konflik di Gaza masih berlanjut.

“Satu-satunya yang diuntungkan (dari program kunjungan ini) adalah Israel karena kunjungan NU,” ujarnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang merupakan badan ulama Islam terkemuka di negara itu, mengatakan kunjungan tersebut “sangat (menyesal)” pada saat puluhan ribu warga Palestina telah dibunuh oleh Israel.

Presiden NU Syafi Alielha mengatakan, pertemuan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap kondisi geopolitik dan kebijakan NU, serta tidak mewakili lembaga tersebut.

“Kami tidak tahu apa motifnya dan siapa yang mendanainya. Ini tindakan yang sangat disayangkan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dimuat di situs NU, Minggu (14 Juli).

Sekjen NU Saifullah Yusuf mengatakan keesokan harinya NU akan meminta penjelasan dan memanggil lima aktivis untuk dimintai penjelasan.

READ  Tim IT 'kuat' di balik transformasi digital Indonesia

Jika terbukti melanggar kebijakan organisasi, mereka bisa dicopot dari jabatan NU, katanya.

Yunusia mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan etika terhadap Zainul dan kunjungan kelompok tersebut akan merusak reputasinya. “Unusia sepenuhnya mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras praktik genosida Israel terhadap rakyat Palestina,” kata universitas tersebut dalam sebuah pernyataan.

Didirikan pada tahun 1926, NU mengusung aliran Islam moderat dan memiliki sekitar 91,2 juta anggota, menurut data Kementerian Dalam Negeri Indonesia tahun 2019. Organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, memiliki sekitar 60 juta anggota.

Ini bukan pertama kalinya isu terkait Israel memicu kemarahan di Indonesia di tengah perang Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 orang, kata otoritas kesehatan setempat.

Pada bulan April, Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah laporan media bahwa mereka akan memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel dengan imbalan keanggotaan dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).