Tempo.co, Jakarta – Keamanan dunia maya Dan ahli forensik digital Vaksincom, Alphonse Tanujaya, membenarkan keabsahan beberapa nomor ID atau NIK dari 105 juta data penduduk Indonesia yang dibocorkan oleh akun bernama Bjorka dan dijual di Breached Forums, atau Breached.do, sebuah forum online. Data tersebut diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Saya sudah memeriksa beberapa NIK yang diberikan sebagai sampel dan semuanya valid. Juga datanya mungkin dari KPU karena ada informasi TPSnya,” kata Alphonse kepada Tempo, Rabu malam, 7 September 2022.
Bjorka diduga membocorkan data sensitif warga negara Indonesia termasuk NIK, kartu keluarga atau nomor KK, nama lengkap, tempat lahir dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia di lamannya pada 6 September 2022.
Akibat pembobolan data ini, Alphonse menjelaskan, orang bisa memanfaatkan data demografis dengan membuka rekening bank palsu, mendaftar pinjaman online, dan banyak lagi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo masih bungkam ketika dimintai tanggapan terkait dugaan kebocoran tersebut. “Kalau soal serangan siber, sebaiknya tanyakan ke Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, industri teknologi siber terkemuka,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Blade mengatakan melalui pesan teks Rabu.
BSSN, sementara itu, mengatakan sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap dugaan pelanggaran data sensitif 105 juta orang Indonesia. “Tim PSSN sedang berkoordinasi dan mendalami hal tersebut. Masih dalam proses,” kata juru bicara BNPB Ariandi Putra kepada Tempo, Rabu.
Depkes Corey Alfarici
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya