Olimpiade: Pesenam Indonesia Rifta mengatasi cederanya di Paris

JAKARTA (ANTARA) – Meski mengalami cedera, pesenam Indonesia Rifta Urbanudfi memilih melengkapi penampilan senam all around di Olimpiade Paris 2024.

Pada hari Minggu di Percy Arena di Paris, dia melakukan bar yang tidak rata dan mencatat 9.166 poin. Sepanjang turnamen, ia menderita sakit akibat cedera meniskus dan ligamen anterior (ACL), hingga harus dibantu oleh pelatihnya, Eva Novalina.

“Jalan menuju Olimpiade sangat panjang dan tidak mudah. ​​Saya berlatih keras dan menahan rasa sakit; sangat sulit ketika saya tampil di palang yang tidak rata,” jelas Rifta.

Ia menjelaskan perjalanan berat yang harus ia lalui akibat cedera usai berlaga di Kejuaraan Dunia yang membuatnya lolos ke Paris 2024.

Seorang pesenam berusia 24 tahun menjalani operasi pada meniskusnya. Namun, ia mengalami cedera ACL yang tidak memerlukan operasi karena seharusnya ia tampil di Olimpiade.

Setelah rehabilitasi, terapi, pemulihan dan pelatihan, bulan lalu ia mampu melakukan seluruh gerakan dengan empat alat. Namun, tiga minggu sebelum berangkat ke Paris, dia kembali cedera. Lututnya bengkak dan ini membuatnya stres.

“Saya sangat ingin bermain di Olimpiade. Saya ingin membuat bangga orang-orang yang mendukung saya,” kata Rifta.

Sementara itu, ia mengaku belum mengambil keputusan apapun untuk karirnya sebagai pesenam karena cedera ACL.

“Saya ingin merasakan atmosfer Olimpiade. Mungkin saya bisa menjalani operasi, atau tidak, atau melanjutkan sebagai atlet,” ujarnya.

Namun setelah memainkan Rifta, ia mengaku merasa lebih baik.

Ia mengaku senang bisa menahan rasa sakit hingga akhir pertandingan.

Berita terkait: Prabowo Pengak dari Indonesia meminta sanksi IOC untuk silat
Berita Terkait:Prabowo, Thohir bertemu Presiden IOC, bahas potensi Indonesia

Penerjemah: Fajar S, Kensu
Pengarang: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024