Desember 27, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Menurut laporan, tubuh seorang wanita Indonesia telah ditemukan tewas di dalam ular piton

Menurut laporan, tubuh seorang wanita Indonesia telah ditemukan tewas di dalam ular piton

Seekor ular piton raksasa

Ular piton (file foto) biasanya melingkari mangsanya

Seekor ular piton telah membunuh dan menelan seorang wanita utuh di provinsi Jambi, Indonesia, menurut laporan setempat.

Zahra, seorang pemotong karet berusia 50-an, pergi bekerja di perkebunan karet pada Minggu pagi.

Dia dilaporkan hilang ketika dia tidak kembali malam itu, dan tim pencari dikirim untuk menemukannya. Sehari kemudian, penduduk desa melihat seekor ular sanca yang muncul dengan perut besar.

Kemudian penduduk setempat membunuh ular itu dan masuk ke dalam.

“Korban ditemukan di perut ular itu,” kata Kapolsek Petara Jambi AKP S Harefa kepada media setempat, seraya menambahkan bahwa tubuhnya sebagian besar utuh saat ditemukan.

Suami korban menemukan beberapa pakaian dan alat-alatnya di perkebunan karet pada Minggu malam, membuatnya memanggil tim pencari.

Setelah ular sepanjang setidaknya 5m (16 kaki) terlihat pada hari Senin, penduduk desa menangkap dan membunuh korban untuk memverifikasi identitasnya.

“Setelah perutnya dibelah, mereka menemukan Zahra di dalamnya,” kata Harefa kepada CNN Indonesia.

Meski kejadian seperti itu jarang terjadi, ini bukan pertama kalinya ular piton mati di Indonesia. Dua kematian serupa dilaporkan di negara itu antara 2017 dan 2018.

Ular sanca menelan makanannya secara utuh. Rahang mereka dihubungkan oleh ligamen yang sangat fleksibel sehingga mereka dapat meregangkan mangsa besar.

Seorang ahli sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa ular sanca biasanya memakan tikus dan hewan lain, “tetapi begitu mereka mencapai ukuran tertentu, kalori tidak sepadan karena mereka tidak peduli dengan tikus”.

“Pada dasarnya semakin besar mangsa yang mereka buru, semakin besar pula mereka bisa pergi,” kata Mary-Ruth Low, petugas konservasi dan penelitian di Singapore Wildlife Conservancy.

Ini juga termasuk hewan besar seperti babi atau sapi.