September 16, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Menteri Indonesia mengatakan kapal berbahan bakar ganda diesel akan mengurangi emisi karbon

Menteri Indonesia mengatakan kapal berbahan bakar ganda diesel akan mengurangi emisi karbon

JAKARTA (ANTARA) –
Menteri Perhubungan Budi Kariya Sumathi mengatakan konversi kapal berbahan bakar solar menjadi solar dualfuel (TDF) akan membantu mengurangi emisi karbon.

Hal itu disampaikannya saat acara “Konversi/Konversi Kapal Eksisting ke Kapal Diesel Dual Fuel oleh PT Pertamina Hulu Mahakam” di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin.

“Saya mengapresiasi dan mendukung PT Pertamina Hulu Mahakam yang berinisiatif melaksanakan proyek konversi kapal berbahan bakar solar menjadi DDF,” kata Sumathi.

Ia menggambarkan rencana tersebut sebagai langkah strategis sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar diesel kecepatan tinggi dan meningkatkan penggunaan gas alam yang ramah lingkungan.

DDF merupakan teknologi baru di industri lepas pantai yang akan mendukung upaya penurunan emisi karbon pada operasi hulu migas. Teknologi ini dapat diterapkan di seluruh mesin kapal dan dilakukan di galangan kapal dalam negeri.

“Program konversi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya bahan bakar, namun juga berkontribusi signifikan terhadap upaya penurunan emisi karbon,” jelas Sumathi.

Dengan menggunakan teknologi DDF, emisi CO2 dapat dikurangi secara signifikan, sehingga mendukung komitmen pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Secara keseluruhan, proyek konversi kapal berbahan bakar diesel menjadi DDF mencerminkan sinergi yang kuat antara badan usaha milik negara dan sektor swasta dalam mendukung visi pemerintah.

Sumathi juga menekankan perlunya seluruh pemangku kepentingan di industri maritim untuk berperan aktif dalam mengatasi isu mendesak perubahan iklim.

Dalam konteks ini, Organisasi Maritim Internasional (IMO) telah berkomitmen untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dengan mengurangi polusi pelayaran melalui penerapan praktik pelayaran ramah lingkungan.

Penerapan langkah-langkah efisiensi energi merupakan langkah selanjutnya untuk mengurangi pencemaran lingkungan laut yang timbul dari tingginya konsumsi bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan sumber energi berkelanjutan, kata Sumathi.

READ  Lulusan Albert Lea untuk bergabung dengan Peace Corps, akan ditempatkan di Indonesia - Albert Lea Tribune

Ia mengatakan, pemerintah mendukung penerapan pelayaran ramah lingkungan dengan mengeluarkan sejumlah peraturan mitigasi, antara lain bahan bakar rendah sulfur dan kewajiban kapal menggunakan scrubber sebagai pembersih gas buang.

Selain itu, pemerintah telah mengamanatkan peremajaan dan modernisasi kapal, penggunaan alat bantu navigasi ramah lingkungan, dan pelaporan konsumsi bahan bakar untuk seluruh kapal berbendera Indonesia.

BERITA TERKAIT: Penyimpanan Penangkapan Karbon Dapat Memperluas Penggunaan Energi Fosil: BPH Migas
Berita terkait: Indonesia dan Korea Selatan menandatangani perjanjian untuk mengurangi emisi karbon

Diterjemahkan oleh: Muhammad Harianto, Yashinta Difa
Pengarang: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024