7 November 2022
MILWAUKEE — Pdt. Baskara T. Wardaya, SJ, Universitas Marquette 2022 Rev. Francis Wade, SJ, Presiden, “Melihat Kembali ke Masa Depan yang Lebih Baik: Refleksi Hubungan AS-Indonesia”, Tahunan Rev. Francis Wade akan hadir di acara tersebut. , SJ, kuliah umum pada hari Kamis, 10 November pukul 4 sore di Raynor Memorial Libraries Beaumier Suites, 1355 W. Wisconsin Ave., Milwaukee.
Kuliah dilakukan oleh kantor profesor. Tidak diperlukan pendaftaran. Resepsi akan segera mengikuti kuliah.
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara berdasarkan jumlah penduduk dan wilayah, sementara terletak strategis di antara Asia dan Australia, Indonesia menempati tempat khusus dalam sejarah kebijakan luar negeri AS. Pada puncak Perang Dingin, Amerika Serikat bersaing untuk mendapatkan pengaruh dengan Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina. Rivalitas memuncak dalam pembersihan anti-komunis yang merenggut ratusan ribu nyawa, diikuti dengan terbukanya pintu Indonesia untuk kepentingan Barat.
Selama tiga dekade berikutnya, Washington sangat mendukung Indonesia, yang ditandai dengan ikatan politik, ekonomi, dan militer yang erat. Hari ini, dengan keunggulan global China dan kebangkitan kawasan
Konflik kepentingan di Laut China Selatan membuat AS sangat tertarik untuk menjalin kerja sama yang lebih erat (jika bukan aliansi) dengan Indonesia.
Namun, kini Indonesia semakin meningkatkan kepercayaan nasional dan kedudukan internasionalnya, sambil menikmati lebih banyak pilihan dalam kerja sama internasional. Bagaimana Amerika Serikat akan dan harus menanggapi perkembangan baru ini masih bisa diperdebatkan.
Temukan detail lebih lanjut tentang acara tersebut realitas.
Tentang Melissa Barclay
Melissa adalah Spesialis Komunikasi Senior di Kantor Hubungan Universitas. Hubungi Melissa di (414) 288-6712 atau [email protected].
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya