Singapura tidak pernah mempunyai peluang nyata
Benarkah Singapura dan Asia Tenggara melewatkan kesempatan besar menjadi tuan rumah ajang pita biru sepak bola? Jawabannya menimbulkan pertanyaan terkait: “Apakah ini suatu kemungkinan yang nyata?”
Jawabannya adalah dengan tegas “tidak”. Setelah Arab Saudi menyatakan minatnya, hampir tidak ada ruang untuk penawaran kompetitif apa pun.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bertemu pada tahun 2019 untuk membahas kemungkinan pencalonan bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia di masa depan, tetapi tidak ada hasil nyata yang muncul.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia dengan keras membantah laporan mengenai pencalonan bersama dan mengatakan mereka tidak berniat mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia “dalam waktu dekat”. Asosiasi Sepak Bola Singapura tidak menanggapi pertanyaan media tentang tawaran bersama tersebut, menandakan bahwa mungkin mereka tidak tahu banyak tentang hal itu atau tidak mau berbagi pemikiran mereka tentang tawaran tersebut, karena mereka hanya sekedar penumpang.
Tidak ada yang meragukan kemampuan Malaysia dan Singapura sebagai tuan rumah, dimana Singapura menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Persemakmuran tahun 1998 yang sangat sukses dan Singapura memiliki fasilitas canggih dalam bentuk pusat olahraga senilai S$1,33 miliar. Adakan acara penting.
Namun sepak bola di kedua negara bukanlah sepak bola berkelas dunia. Malaysia berada di peringkat 147 peringkat dunia FIFA, sedangkan Singapura berada di peringkat 159. Keadaan sepak bola Singapura sedemikian rupa sehingga undian berjalan untuk memprediksi selisih gol Singapura dalam enam kualifikasi Piala Dunia dan Asia mendatang melawan Tiongkok, Thailand, dan Thailand. Korea Selatan. Kebanyakan prediksi condong ke angka-angka besar.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya