Desember 25, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Ketika dokter Indonesia dibingungkan dengan klaim seorang remaja bertelur

Dokter bingung ketika seorang pemuda di Indonesia mengeluhkan kondisi bertelur yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akmal meletakkan dua telur lagi di sana sebelum paramedis di Rumah Sakit Psyche Youssef di Kabupaten Goa di provinsi Sulawesi Selatan menoleh. Ayah Akmal mengatakan putranya telah bertelur selama dua tahun sekarang dan akan melepaskan total 20 telur dari tubuh.

Menurut laporan Daily Star 2018, Akmal yang saat itu berusia 14 tahun dirawat di rumah sakit beberapa kali karena diduga bertelur, tetapi dokter tidak dapat mengetahui bagaimana ini terjadi. Dokter di Rumah Sakit Jiwa Yusuf juga mencatat bahwa “telur tidak dapat terbentuk pada manusia.”

Namun, para dokter menduga bahwa telur telah dipindahkan di rektum Akmal, tetapi menegaskan bahwa mereka tidak dapat membuktikan tuduhan ini. Telur-telur yang ditelurkan Akmal, saat dibuka berubah menjadi kuning telur atau putih semua.

Akmal diisolasi selama seminggu di rumah sakit untuk observasi, di mana dokter dapat memastikan bahwa remaja tersebut tidak memasukkan telur untuk membuat wajah palsu. Dugaan lain adalah bahwa Akmal mungkin telah menelan telur utuh. Namun, ayahnya memintanya untuk tidak memberikan pendapat seperti itu.

“Dia tidak pernah menelan telur sepenuhnya, mengapa dia melakukan itu?” Saya seorang imam di desa saya, jadi tidak ada voodoo.

Sementara itu, juru bicara rumah sakit, Muhammad Taslim, mengatakan kepada portal berita bahwa secara ilmiah tidak mungkin membuat telur di dalam tubuh manusia, terutama di sistem pencernaan. Menurut survei tahun lalu, telur yang diletakkan Akmal sebenarnya adalah telur ayam, kata juru bicara itu. Namun, pihak rumah sakit masih menunggu klarifikasi lebih lanjut mengenai kondisi medis Akmal.

Baca semua berita terbaru, berita terkini, dan berita virus corona di sini