Ferti Pia telah melakukan pembicaraan dengan India tentang kerja sama vaksin selama satu tahun terakhir.
Kovit-19, seorang diplomat senior Indonesia yang menjabat sebagai kepala kedutaan Indonesia, telah meninggal dunia. Ferti Pia, yang bertugas sebagai charge d’affaires misi, jatuh sakit bulan lalu karena Govt-19.
Ia diterbangkan kembali ke Indonesia pada akhir April, tetapi menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa. Mr Pia mempelopori misi Indonesia karena negara tersebut telah ditugaskan untuk menunjuk duta besar baru sejak akhir masa jabatan Siddhartho R. Suryodipuro sebelumnya. Masa jabatannya bertepatan dengan gelombang pertama dan kedua dari epidemi di India.
Mr Pie bertanggung jawab atas kedutaan dan mengadakan pembicaraan dengan India tentang kerja sama vaksinasi selama setahun terakhir. Dia adalah bagian dari delegasi diplomat yang dibawa untuk mengunjungi perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin di Hyderabad. Pia adalah duta besar Indonesia untuk India dan wajah terkenal di kalangan ASEAN-India. Duta besar tertinggi untuk India yang meninggal pada gelombang kedua COVID-19 adalah Tuan Pia.
Awal bulan ini, seorang karyawan senior India yang bekerja di Komisi Tinggi Selandia Baru meninggal karena COVID-19. Kedutaan Besar dan Misi Diplomatik di Delhi Dengan kasus-kasus yang dilaporkan dari kedutaan besar di Bhutan, Filipina, Selandia Baru dan Thailand, sejumlah besar kasus Pemerintah-19 telah dikonfirmasi sejauh ini. Negara sering mengeluarkan duta besar dan staf pendukung berdasarkan kebutuhan.
Seorang duta besar Saudi bersama keluarganya dievakuasi dengan ambulans udara awal bulan ini. Terlepas dari jaminan, kasus COVID-19 penting dalam misi diplomatik di ibu kota. Pada hari Selasa, istri seorang petugas di Komisi Tinggi Bangladesh meninggal karena COVID-19. Jenazahnya dikembalikan pada Selasa sore.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya